Puisicinta berikutnya yaitu khusus buat kamu yang gagal dalam menjalin cinta, yaps, puisi ini yaitu puisi perpisahan cinta untuk para new jombloer di nusantara hehe. SIRNA. Kini kutahu segalanya Segalanya telah usai Kini kumengerti semuanya Semuanya telah berakhir. Sirna dalam sekejap Tanpa seucap kata Sesuatu yang baru Tanpa sebuah ragu. Dan

Secara etimologi, arti puisi diambil dari kata poiētes yang dalam bahasa Yunani Kuno memiliki arti penyair, penulis, atau pembuat. Sementara itu dalam bahasa latin, puisi diambil dari kata poeta yang bermakna menyebabkan, membangun, menyair, dan menimbulkan. Menurut Para Ahli 1. Aristoteles Aristoteles mendefinisikan puisi sebagai sarana untuk meniru. Maksudnya, puisi merupakan bentuk karya seni yang digunakan untuk meniru atau mewakili kehidupan. 2. Helley Puisi merupakan rekaman detik-detik dalam hidup yang paling indah. Hal itu bisa diambil dari peristiwa-peristiwa yang mengesankan dan mengharukan seperti kegembiraan yang memuncak, kebahagiaan, kisah cinta, atau bisa juga karena kesedihan akibat kehilangan orang yang dicintai. 3. Mulyana Dalam Semi, 198883, Mulyana mengatakan, ″Puisi adalah sintesis dari berbagai peristiwa yang tersaring semurni-murninya dan berbagai proses jiwa yang mencari hakikat pengalamannya, tersusun dengan sistem korespondensi dalam salah satu bentuk.″ 4. Aisyah Sementara dalam buku Aisyah yang berjudul Panduan Apresiasi Puisi dan Pembelajarannya 2007, ia menyatakan puisi merupakan tafsiran penyair tentang kehidupan. 5. Rachmat Djoko Pradopo Arti kata puisi adalah sebuah interpretasi dan rekaman dari pengalaman-pengalaman penting manusia yang kemudian digubah dalam bentuk yang sangat mengesankan. Definisi tersebut diungkapkan oleh Pradopo dalam bukunya Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik dan Penerapannya yang diterbitkan pada tahun 1995. 6. Samuel Taylor Coleridge Puisi adalah kata-kata terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang tepat lalu disusun dengan baik. Baik itu secara seimbang, simetris, memiliki keterkaitan antara satu unsur dengan unsur lainnya, dan lain-lain. Pradopo, 19936 7. Semi Menurut Semi 198884, puisi bisa diumpamakan sebagai sebuah hasil dari kemampuan penyair dalam melihat sesuatu secara antusias dengan jurus yang tepat. Penyair mempertimbangkan apa yang dilihatnya secara matang, lalu menuangkan hasil pengamatannya dan tidak terlalu mempermasalahkannya. 8. Suroto Dalam bukunya yang bukunya yang berjudul Teori dan Bimbingan Apresiasi Sastra Indonesia untuk SMU 1989, Suroto memberikan pendapat bahwa puisi merupakan karangan yang singkat, pekat, dan padat. 9. Thomas Carlyle Dalam Pradopo 19936, Thomas Carlyle mengemukakan bahwa puisi merupakan pemikiran penyair yang bersifat musikal. Dalam menciptakan sebuah puisi, penyair akan menyusun kata-kata sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan rangkaian bunyi yang merdu seperti musik. 10. Hasanudin Dalam bukunya yang bertajuk Membaca dan Menulis Sajak 2002, Hasanuddin mengatakan bahwa puisi adalah pernyataan dari perasaan imajinatif sang penyair. Puisi merupakan sarana untuk mengkonkretkan peristiwa-peristiwa yang ada di pikiran dan perasaan penyair. Ciri-Ciri Puisi Pada umumnya, ciri-ciri puisi adalah berbentuk baris dan bait, diksi yang digunakan bersifat kiasan dan indah, menggunakan majas, mempertimbangkan rima, serta tidak begitu menonjolkan alur. Sementara itu, puisi sendiri dibagi menjadi dua kelompok, yaitu puisi lama dan puisi baru. Adapun ciri-ciri lengkapnya bisa dibaca di bawah ini Puisi Lama 1. Terikat oleh Jumlah Baris, Irama, Rima, Diksi dan Intonasi Salah satu ciri puisi lama yang menonjol adalah keterikatannya dengan unsur-unsur yang telah disebutkan di atas. Sehingga, membedakan puisi jenis ini bisa dibilang cukup mudah. 2. Tidak Menyertakan Nama Pengarang Berbeda dengan puisi yang pada zaman sekarang, puisi lama tidak mencantumkan nama penyairnya. Maka dari itu, meskipun sudah mencari ke mana-mana, tidak akan diketahui siapa yang menulis puisi tersebut. 3. Menggunakan Gaya Bahasa yang Klise Gaya bahasa yang digunakan dalam puisi jenis ini biasanya sama dari awal hingga akhir. Tak hanya itu saja, gaya bahasa yang digunakan juga klise sehingga mudah sekali ditebak maknanya. 4. Umumnya Bersifat Fantasi dan Istana Sentris Ciri lain dari puisi lama yang menonjol adalah isinya yang cenderung khayal dan menceritakan seputar kehidupan istana. 5. Dikenal dengan Sastra Lisan Maksudnya adalah puisi jenis ini biasanya disebarluaskan oleh masyarakat bukan secara tertulis, melainkan dari mulut ke mulut atau lisan. Puisi Baru 1. Tidak Terikat Rima, Baris, dan Irama Salah satu perbedaan nyata dari puisi lama dan baru adalah tidak adanya keterikatan rima, irama, maupun baris. Dengan demikian, penyair modern bisa lebih bisa bebas dalam menuangkan pikiran dan imajinasinya. 2. Menyertakan Nama Pengarang Pada puisi baru, nama penyair tidak anonim sehingga karyanya relatif lebih mudah untuk dicari. Hal ini juga terkait dengan hak cipta. 3. Gaya Bahasa Lebih Dinamis Penggunaan gaya bahasa dalam puisi baru tentu saja lebih dinamis bila dibandingkan dengan puisi lama. Gaya bahasa di awal puisi bisa saja tidak sama dengan akhirnya karena penyair bisa dengan leluasa untuk menggantinya. 4. Menceritakan tentang Kehidupan Kalau puisi lama lebih bersifat khayal dan istana sentris, puisi baru biasanya terinspirasi dari kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, jenis puisi ini bisa dikatakan lebih dekat dengan kehidupan penyair dan para pembacanya. Unsur-Unsur Puisi Secara umum, unsur atau elemen puisi dibagi menjadi dua, yaitu struktur fisik dan batin. Mengenai penjelasan lengkapnya bisa dibaca berikut ini. Unsur Fisik 1. Diksi Diksi adalah pilihan kata-kata penyair dalam puisi yang dibuatnya. Pemilihan kata ini tentu saja sangat penting karena berpengaruh pada nilai keindahan puisi. 2. Majas Penggunaan majas atau bahasa figuratif ini juga berkaitan erat dengan makna dan nilai estetika suatu puisi. Di sini, penyair menyampaikan sesuatu dengan cara yang indah dan tidak biasa. Beberapa contoh majas yang sering digunakan untuk dalam karya sastra ini adalah metafora, ironi, personifikasi, satire, litotes, dan lain-lain. 3. Kata Konkret Kata konkret merupakan sebuah kata yang benar-benar mewakili sesuatu yang berwujud nyata dan bisa diserap oleh pancaindra. Kata ini bisa dibilang kebalikan dari simbol atau konotasi. 4. Pengimajinasian Pengimajinasian atau imaji merupakan rangkaian kata-kata yang membuat pembaca lebih mudah mengerti apa yang dituliskan oleh si penyair. Imaji dibagi menjadi tiga tipe, yaitu imaji penglihatan visual, imaji suara auditif, dan imaji raba taktil. 5. Tipografi Isitlah lain dari perwajahan ini merupakan bentuk puisi yang langsung bisa dilihat oleh mata. Contohnya saja bentuk puisinya rata kiri atau kanan, penggunaan huruf kapital, atau penggunaan tanda baca. 6. Versifikasi Maksud dari versifikasi adalah hal-hal yang berkaitan dengan bunyi pada tiap kata, baris, dan bait puisi. Singkatnya, versifikasi berkaitan dengan rima, ritma, dan metrum. Unsur Batin 1. Tema Tema merupakan gagasan pokok yang digunakan penyair untuk mengembangkan puisi. Contohnya, jika tema yang diangkat adalah tentang patah hati, maka isi dari puisi tersebut akan berhubungan dengan hal tersebut. 2. Nada Maksud nada di sini adalah sikap penyair yang ditujukan untuk pembacanya. Nada ini bisa saja mengajak, menjawab menggurui, atau bekerja sama. 3. Ekspresi Puisi biasanya mewakili perasaan yang dirasakan oleh penulis. Ekspresi tersebut bisa jadi kesedihan, kegembiraan, kerinduan, kekaguman, dan masih banyak lagi. 4. Amanat Setiap karya sastra tentu saja memiliki pesan untuk disampaikan kepada pembaca. Penyair bisa mengajak pembacanya untuk lebih mencintai diri sendiri, membantu melestarikan alam, kritis terhadap suatu kebijakan, dan lain-lain. Jenis-Jenis Puisi Setelah mengetahui arti kata puisi, ciri-ciri, serta elemen pembentuknya, kini saatnya beralih ke pembahasan mengenai jenis-jenis puisi. Adapun pembagiannya adalah sebagai berikut Puisi Lama 1. Gurindam Gurindam adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari dua baris kalimat yang rimanya sama. Biasanya, puisi jenis ini berisi petuah kehidupan. 2. Karmina Kalau jenis yang satu ini bisa dikatakan mirip dengan pantun yang biasa dibaca. Yang membedakan adalah kalimatnya lebih pendek. Selain itu, karmina hanya terdiri dari dua baris, yakni sampiran dan isi. 3. Mantra Mantra merupakan ucapan-ucapan yang dianggap mempunyai kekuatan magis dan biasanya digunakan untuk melakukan ritual atau pengobatan. 4. Pantun Bisa dibilang, jenis puisi lama yang satu ini masih cukup populer hingga sekarang. Pantun terdiri dari empat baris, yakni dua sampiran dan dua isi. 5. Seloka Seloka adalah pantun yang saling berkaitan. Puisi ini biasanya ditulis dalam dua baris, empat baris, atau enam baris. 6. Syair Karya sastra yang satu ini asalnya dari Arab. Ciri khasnya berima sama, yaitu a-a-a-a yang biasanya berisi mengenai cerita sebuah peristiwa atau nasihat. 7. Talibun Talibun adalah pantun genap yang jumlahnya lebih dari empat baris. Pada umumnya, puisi lama ini terdiri dari enam baris, delapan baris, atau sepuluh baris. Puisi Baru 1. Balada Jenis puisi baru yang satu ini secara umum menceritakan suatu hal yang menyedihkan atau mengharukan. Contohnya adalah Balada Matinya Sang Pemberontak karya Sapardi Djoko Damono dan Balada Ibu yang Dibunuh karya WS Rendra. 2. Elegi Elegi adalah sebuah puisi yang bercerita tentang kesedihan. Tujuannya adalah untuk mengekspresikan rasa sedih atau duka penyair tentang penyesalan masa lalu atau kepergian orang tercinta. 3. Epigram Arti epigram berasal dari kata epigramma yang dalam bahasa Yunani berarti unsur pengajaran atau nasihat tentang kebenaran. Sesuai dengan artinya, puisi ini berisi tentang ajaran kehidupan. 4. Himne Dulunya, himne merupakan puisi yang berisikan kata-kata pujaan untuk Tuhan, dewa, pahlawan, atau tanah air. Akan tetapi, sekarang maknanya berkembang menjadi sebuah puisi yang dinyanyikan dan bernapaskan ketuhanan. 5. Ode Ode adalah sebuah puisi yang isinya merupakan kata-kata pujian untuk orang yang dianggap berjasa. Bahasa yang digunakan pun menggunakan bahasa formal. 6. Romansa Arti kata romansa sendiri berasal dari bahasa Prancis, yaitu romantiques yang memiliki makna keindahan perasaan, kasih sayang, dan kasih mesra. Seperti definisinya, puisi romansa bercerita tentang seputar kisah cinta. 7. Satire Satire sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu satura yang bermakna kecaman atau sindiran terhadap suatu hal. Pada umumnya, puisi ini berasal dari suatu golongan yang merasa tidak puas dan ditujukan untuk orang yang memiliki kedudukan tinggi atau pejabat. Puisi Kontemporer 1. Puisi Konkret Jenis puisi kontemporer yang pertama adalah puisi konkret. Puisi tersebut biasanya dibuat sedemikian rupa hingga susunannya membentuk sebuah gambar tertentu. 2. Puisi Mantra Seperti namanya, puisi ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan mantra. Hanya saja, isi dari puisi mantra sudah dinamis dan mengikuti perkembangan zaman. 3. Puisi Mbeling Dalam bahasa Jawa, mbeling memiliki arti nakal atau tidak taat aturan. Hal tersebut juga berlaku untuk puisi. Puisi mbeling merupakan salah satu bentuk puisi yang tidak mengindahkan aturan-aturan penulisan yang berlaku. Menurut Bentuk 1. Distikon Dalam setiap baitnya, puisi distikon terdiri dari dua baris. Sementara itu, jumlah baitnya tidak dibatasi. Puisi ini juga disebut puisi dua seuntai. 2. Terzina Istilah lain dari puisi terzina adalah puisi tiga seuntai. Sesuai dengan namanya, puisi ini terdiri dari tiga baris di setiap baitnya. 3. Kuatren Kuatren atau puisi empat seuntai tersebut terdiri dari empat baris dalam setiap baitnya. 4. Kuint Sementara itu, dalam setiap baitnya, puisi kuint terdiri dari lima baris. 5. Sektet Sektet yang juga dikenal sebagai puisi enam untai ini terdiri dari enam baris di setiap baitnya. 6. Septima Puisi yang juga disebut sebagai tujuh seuntai ini memiliki satu baris lebih banyak dibandingkan dengan sektet. 7. Stanza Kalau dalam setiap bait terdiri dari delapan baris namanya adalah stanza atau oktaf. 8. Soneta Dan yang terakhir, soneta merupakan sebuah puisi yang terdiri dari empat belas baris. Akan tetapi, penulisannya dipisah menjadi empat bait. Dua bait pertama berisi empat baris, sedangkan dua bait lainnya berisi tiga baris.

Tulisantulisan itu biasanya ditulis dalam bahasa Sanskerta atau dalam aksara Jawa kuno. Sebagai aturan, teks-teks puisi lama dinyanyikan. Seiring waktu, ada penulis di Indonesia yang terkenal dengan puisi mereka, seperti Buya Hamka, Chairil Anwar, Taufik Ismail dan lain-lain. Tiga hal yang terkait dengan kata dan garis dalam puisi, yaitu
Puisi aksara dan angka dalam cinta. Cinta itu sebenarnya ada dimana-mana tak akan pernah ada habisnya dapat ditemukan pada semua hal. sebab atas nama cinta banyak orang memperoleh kebahagiaan, dan cinta pula banyak orang menuai duka lara. Jadi bagaimana dengan ramalan cinta sejati, atau ramalan cinta menurut tanggal jadian, ketika sesorang meramalkan cintanya sungguhlah sebuah kekeliruan, bukankah cinta itu tak bisa dipaksakan, ketika menjalani kisah cinta haris ada salaing pengertian saling mengisi satau sama lain agar keindahan serta keberkahan cinta dapat di nikmati, tak mengharapkan ramalan cinta menurut persen. tetapi di jalani dengan mengingat sealu sang pemberi cinta, agar cerita cinta yang dijalani dapat menjadi cinta sejati. Cinta itu sungguh mulia dia putih, suci bersih tanpa noda. sebab cinta adalah kasih sayang yang tulus, yg diberikan oleh Allah swt kepada ummatnya. Dialah asal mula segala kasih sayang serta cinta yang ada di permukaan bumi dan langit. Allah-lah yg berkehendak menjadikan setiap logika dan hati manusia cenderung pada perasaan saling mengasihi serta saling membutuhkan. jadi percayakan cinta pada Sang pemberi Puisi Tentang CintaAksara dan angka dalam cinta, judul ini satau dari tiga puisi cinta di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara aksara dan angka dalam cinta Puisi lafaz cinta Puisi cinta Salah satu penggalan bait dari ketiga puisi cinta tersebut. "segala rasa telah menjadi sekutu dalam gumpalan rindu Segala tanda tanya menyiratkan rona bahagia Sepertinya tak perlu rumus untuk mengkalkulasi jumlah kerinduanku". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisi cinta berikut AKSARA DAN ANGKA DALAM CINTAAdakah kau tahu ? Aku seperti tanda koma dalam hidupmu Berhenti sesaat lalu beranjak pergi Sesat dalam jiwa begitu hampa saat mencari dirimu Kau adalah bilangan ganjil yang menggenapi inginku Kaulah arti tersembunyi dalam mahligai kasih dalam bui hati Aku hanyalah sebuah jeda dalam hidupmu Terhenti sesaat hanya untuk menjadi tanda kutip Terlalu dini ku menyelami, hingga aku hadir menjadi titik-titik penuh arti Namun segala rasa telah menjadi sekutu dalam gumpalan rindu Segala tanda tanya menyiratkan rona bahagia Sepertinya tak perlu rumus untuk mengkalkulasi jumlah kerinduanku padamu Sebab tak pernah ada batasan jumlah cinta diantara kita Tak pernah terbagi atau mengurangi segala rasa yang terhampar dalam jiwa Kurangkai bait-bait kasih diantara kita Tak perlu pula banyak kata Sebab, kaulah bahasa cintaPUISI LAFAZH CINTAAku ingin mencintaimu dengan sederhana... Seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu... Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... Seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikanny tiada. PUISI CINTACinta Datang tibatiba Mengerling dalam pandangan pertama Mewarnai dunia Merekahkan bungabunga mawar Memutih dalam suci Memabʋkkan kepayang Terenda dalam ikatan Terpuja dalam sakral Membutakan hati Membodohi akal sehat Merajam dalam nista Berbahagialah dirimu yang dilingkup cinta Serasa berdiam dalam nirwana Di bawah naungan rindangnya thuba Mahligai cinta bersenandung merdu manjakan rasa Akupun punya cinta Cinta yang kupungut dari sisasisa yang terbuang Namun tak semerbak melati Hanya bunga bangkai aromakan kebusukan Hidupku tak banyak cinta pun terampas dari maknanya Bermetamorfosa menjelma Bungabunga bangkai Anjinganjing lapar Lalatlalat yang menjijikkan Memadati simpangsimpang jalan Memenuhi emperemper pertokoan Menjamuri bantaran kali Mengintai di sudutsudut malam ___________ Cintaku menggunduk Menguburku hiduphidup Adhy Saputra, 010315 Demikianlah puisi aksara dan angka dalam cinta. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi cinta di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi cinta. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.

Berikuttabel aksara Wianjana dan cara penulisannya: Ada pun penanda vokal atau diakritik pada sistem aksara Bali disebut panggangge, di mana bunyi yang dihasilkan adalah u, e, I, o, dan e. Berikut tabel panggangge: Seperti halnya aksara Jawa dan Sunda, sistem aksara Bali pun mengenal penulisan angka tersendiri. Berikut tabel sistem numerik Bali:

Istilah dalam Puisi – Pengertian Puisi adalah karya sastra dalam bidang tulisan, yang dimana penulisnya menyampaikan suatu pesan, hasrat atau perasaan berdasarkan yang dialaimnya langsung, mencerminkan suatu peristiwa, tragedi ataupun suatu kisah di masa lalu. Orang yang menulis puisi disebut Penyair. Pada gaya penulisan sebuah puisi, penyairnya akan menambahkan kualitas estetis pada makna semantis. Itulah mengapa sebuah puisi terkadang sangat susah dimengerti, namun memiliki makna yang dalam dan penting. Hampir semua orang mengenal bahkan pernah membawakan puisi, setidaknya sekali seumur hidupnya. Ini karena keberadaan puisi sangat dekat dengan diri setiap orang. Apalagi Jenis-Jenis puisi yang beragam, mulai dari Syair, Gurindam, Pantun, Seloka dan sebagainya. Simak juga 6 Cara Penulisan Judul sesuai PUEBI beserta Contoh Selain itu, Kumpulan Istilah dalam Puisi juga beraneka ragam. Meskipun seseorang sering menghayati dan mempraktekkan gaya khas saat membacanya, belum tentu dia tahu apa saja istilah dalam sastra puisi selama ini. Kumpulan Istilah dalam Sastra Puisi Pendidikan yang fokus mengenai Puisi juga tidak sepopuler ilmu edukasi yang lain. Nah, pada kesempatan ini, saya akan coba menjabarkan untuk anda mengenai beberapa Istilah dalam Puisi, yang sejatinya belim banyak diketahui. Silakan disimak satu-persatu. 1. Sajak Istilah paling umum dalam puisi yang pertama yaitu Sajak. Pengertian Sajak adalah persamaan bunyi, yang dimana persamaannya terdapat pada awal, tengah atau akhir kalimat. Sajak juga dikenal sebagai Bagian terpenting dalam sebuah puisi, bahkan sebutan lainnya Meskipun bukan syarat wajib dalam puisi, namun pengaruhnya sangat besar dalam bentuk dan pemilihan kata nya. Karena tidak terikat dengan kata-kata yang terdapat pada puisi, maka penulisannya bisa dengan bebas. Itulah mengapa kita sering mendengar istilah sajak bebas. 2. Bait Pengertian Bait adalah satuan kalimat yang tergabung dalam beberapa baris pada teks puisi. Dalam ilmu bahasa, sama artinya dengan paragraf. Baik menjadi pemisah yang memudahkan para pembaca untuk membawakan puisi tersebut. Sebagai contoh adalah pantun, yang 1 baitnya terdiri dari 4 baris. 3. Sepentina Secara sederhana, Sepentina adalah baris-baris kalimat atau kata dalam puisi, dimana awal dan akhir kata pada Kalimat tersebut adalah sama. 4. Asonansi Pengertian Asonansi adalah Pengulangan suara vokal untuk membuat rima internal dalam frasa atau kalimat, dan bersama-sama dengan aliterasi maupun konsonansi yang berfungsi sebagai salah satu blok bangunan sajak. 5. Analogi Istilah dalam Puisi berikutnya adalah Analogi. Pengertian Analogi merupakan persamaan antara dua kata, dimana menjadi dasar dari terbentuknya dasar yang lain. Mudahnya, kata pertama punya hubungan erat dengan analoginya. Sebagai contoh Gerjaji = Kayu Sendok = Makan Sepatu = Kaki Baju = Badan Pensil = Penghapus 6. Balada Arti Balada adalah sajak sederhana dan simpel, yang biasanya dibawakan menggunakan lagu ataupun dialog, dimana isinya merupakan cerita-cerita masa lalu yang menyedihkan atau mengharukan, misalnya cerita rakyat dan legenda, dan kemudian dirangkai dalam bentuk puisi. 7. Alusi Istilah dalam Puisi Modern berikutnya yakni Alusi, disebut juga sebagai Majas Perbandingan, yang menembak kepada objek secara tidak langsung. Alusi juga disebut sebagai penghubung antara kejadian di masa lampau dengan yang sekarang. Baca juga 7 Jenis Strategi Pembelajaran dalam Pendidikan Alusi lebih sering menggambarkan tentang perumpamaan, tokoh, legenda hingga peristiwa-peristiwa masa lampau, yang umumnya diketahui oleh banyak orang, baik penutur, pendengar bahkan banyak orang. Sebagai contoh kalimat Alusi misalnya Kisah cinta mereka seperti Romeo dan Juliet Kakek Parto memang Tua-tua Keladi, dia bisa-bisanya menikahi seorang gadis Perjalanan hidup wanita itu seperti kisah Bawang Merah dan Bawang Putih. 8. Metafora Metafora adalah penggunaan kata atau kelompok kata, yang tidak menampilkan arti sebenarnya, melainkan menggunakan perbandingan atau gambaran yang merupakan persamaan, serta disusun dalam bentuk yang singkat. Misalnya kata Tulang punggung, buah tangan, buah hati dan cindra mata. 9. Antonim dan Sinonim Antonim yakni perlawanan atau kebalikan dari sebuah kata. Misalnya Besar = kecil, Bagus = Jelek. Sedangkan Sinonim adalah persamaan dari kata tersebut. Contohnya Besar = Luas, Bagus = Indah. 10. Asindeton Istilah dalam sastra puisi berikutnya adalah Asindeton. Suatu gaya yang berupa acuan, bersifat padat dan mampat dimana beberapa kata, frasa, atau klausa yang sederajat dan tidak dihubungkan dengan kata sambung. 11. Anafora Anafora merupakan salah satu hal penting pada puisi, dimana artinya adalah pengulangan kata yang terdapat pada awal kalimat, kemudian diulang kembali di tengah atau akhir kalimat pada sebuah bait atau paragraf. Contoh Anafora adalah Meskipun hujan badai, meskipun, petir menyambar, meskipun banjir melanda, aku akan tetap datang menjumpaimu. 12. Antitesis Antitesis merupakan istilah bagi kata yang bertentangan atau berlawanan, namun antara kata pertama dengan makna sejajar berikutnya punya makna berimbang, misalnya yang terdapat pada kata “Merdeka atau Mati!”. 13. Simile Istilah pada Puisi berikutnya yaitu Simile. Pengertian Simile adalah kata perbandingan yang menyamakan suatu objek yang sedang dibicarakan, dengan hal lain yang masih memiliki kesamaan namun berbeda istilah. Contoh Simile adalah “Bibirnya merah seperti Delima Merekah. Baca juga 4 Teori dan Aliran Pendidikan menurut Para Ahli Bibir yang merah disamakan dengan Buah Delima yang sedang mekar. Kedua objek tersebut punya pemaknaan dan arti yang serupa, serta layak disatukan sebagai perumpamaan. Contoh lainnya adalah “Lekuk tubuhnya indah bagaikan Biola”. 14. Enjambemen Adalah penerusan sebuah kalimat di luar larik puisi. Kata terakhir dari dua larik puisi berurutan harus dibaca pada dengan kata pertama pada larik berikutnya. Contoh Enjambemen bisa dilihat dari sebuah Puisi Karya Chairil Anwar yang berjudul “Aku” berikut ini Melangkahkan aku bukan tuak menggelegak Cumbu-buatan satu biduan Kujauhi ahli agama serta lembing-katanya. Aku hidup Dalam hidup di mata tampak bergerak Dengan cacar melebar, barah bernanah Dan kadang satu senyum kukucup-minum dalam dahaga. 15. Aliterasi Salah satu majas dalam Bahasa Indonesia, yang disebut juga sebagai pengulangan huruf mati dari berbagai suku kata yang berturut-turut, biasanya terletak di suku kata awal setiap kata. Contoh Aliterasi antara lain Tidur terlentang di bawah pohon yang tenang Bagai burung Camar hinggap di atas batu Sang Surya datang sapa suara. 16. Epitet Istilah dalam Puisi selanjutnya bernama Epitet. Pengertiannya adalah Kata benda, kata sifat atau frasa yang umumnya digunakan sebagai kata ganti dari sikap, sifat, kebiasaan dan status seseorang. Baca juga Contoh Proposal 17 Agustus di Masyarakat Epithet umumnya digunakan untuk mengejek, sindiran hingga hinaan terhadap seseorang atau benda. Contoh kalimat Epithet dalam Puisi adalah Nabi Muhammad adalah Nabi Akhir Zaman Ir. Soekarno Sang Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia Umar bin Khattab adalah Manusia Kuat yang diberi gelar Al-Faruq. 17. Stanza Definisi Stanza merupakan serangkaian garis yang digabungkan dalam puisi, yang berasal dari bait lain dengan garis kosong atau lekukan. Stanza dapat memiliki skema rima dan metrik yang teratur, meskipun bait tidak diharuskan untuk memilikinya. 18. Ambiguitas Atau Ambiguiti merupakan kata, frasa dan kalimat yang punya banyak penafsiran, sehingga kata tersebut tidak hanya memiliki satu arti melainkan lebih yang terdapat pada puisi. 19. Madrigal Istilah dalam puisi berikutnya yakni Madrigal, ialah Sajak cinta yang pendek, berisi buah fikiran yang sederhana, bernas dan padat. 20. Imaji Sebuah puisi yang terdapat kata-kata atau kalimat yang bisa menggambarkan dan mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran dan perasaan. Untuk contoh puisi, silakan baca Puisi Cinta dalam Diam ini. 21. Kata Konkret Adalah kata yang bisa ditangkap oleh indera yang menyebabkan munculnya imaji. Gaya bahasa ini bisa menghidupkan / meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. 22. Rasa Sikap dan perilaku penyair atau pembawa puisi, yang berkaitan dengan tema dari puisi yang dibawakan atau dituliskan. 23. Nada Adalah sikap penyair terhadap para pembaca saat membawakan sebuah puisi, bisa terkesan menggurui, mendikte, bersikap sombong serta menganggap rendah para pembaca. Semuanya didasarkan oleh tema puisi yang dibawakan. Baca juga Kalimat Utama, Penjelas & Simpulan Pengertian, Ciri-Ciri dan Contohnya __________________ Penutup Nah, demikianlah 23 Istilah dalam Puisi yang masih jarang diketahui. Semoga bisa membantu anda dalam mencari istilah yang ada pada puisi, serta ajang penambahan wawasan. Terima kasih. Artikel ini ditulis oleh AksaraKata Kata lahir dari rasa yang dikandung hati. Sunday, 22 February 2015. saya tidak pernah mendoakan kesejahteraan mak mentua mak selepas dia meninggal dan orang tua itu tidak pernah ada tempat dalam hati saya). menuju taman puisi-Mu. Hazayani Zakaria 17.11.2014. Posted by Hazayani at 20:44 No comments: Arti nama Aksara dalam Hindu berasal dari bahasa Sanskerta. Sapaan ini memiliki makna abadi. Sedangkan, arti nama Aksara dalam bahasa Indonesia adalah membahas makna nama Aksara secara detail. Temukan juga contoh rangkaian nama, tokoh populer, karakter kepribadian, dan penggunaan dalam percakapan bahasa Sanskerta, nama Aksara merupakan gabungan dari a yang artinya tidak dan ksar yang bermakna binasa atau luluh. Sehingga setelah digabungkan, arti nama Aksara dalam Hindu berasal dari bahasa Sanskerta yaitu tidak bisa rusak, tak bisa dihancurkan, atau bisa disebut juga abadi. Panggilan berawalan a ini juga terdapat dalam kosakata bahasa kita. Arti nama Aksara dalam bahasa Indonesia yaitu huruf. Sistem penulisan melambangkan suatu peradaban yang maju karena dengan ini masyarakat bisa mengakses pengetahuan. Dari penjelasan tentang arti nama Aksara tadi, bisa kita simpulkan bahwa harapan yang bisa kita sampaikan melalui sapaan ini adalah semoga si kecil bisa menjadi sosok yang berkembang, berilmu, serta sifat-sifat baik yang dimiliki bisa bertahan lama sepanjang usianya dan tak lekas pudar. Panggilan ini bisa disematkan untuk bayi lelaki atau perempuan. Selain ditulis dengan Aksara, sapaan ini juga bisa ditulis Akhsara, Aqsara, Akshara. Popularitas Nama AksaraAksara memiliki popularitas 78 berdasarkan volume pencarian di Rangkaian Nama Aksara dan Artinya Aksara & MaknanyaAksara dapat Anda pakai sebagai nama depan, tengah, maupun belakang untuk anak tercinta. Di bawah ini adalah contoh kombinasi rangkaian nama Aksara dengan Nama Depan Aksara 1. Akhsara Khairun Dawud Akhsara Abadi, huruf Khairun murah hati, baik hati Dawud yang tercinta 2. Aqsara Naufal Mahendra Aqsara Abadi, huruf Naufal baik hati, dermawan, tampan Mahendra Dewa Indra yang Agung, raja para dewa 3. Aksara Faqih Ferdi Aksara Abadi, huruf Faqih ahli hukum, memahami, orang yang paham hukum Islam Ferdi kehormatan, kebahagiaan 4. Aqsara Liam Haikal Aqsara Abadi, huruf Liam pelindung Haikal dasar yang besar, subur, tinggi 5. Aksara Demario Hattala Aksara Abadi, huruf Demario lembut, perhatian Hattala madu 6. Akshara Brian Mahir Akshara Abadi, huruf Brian kuat, bertenaga Mahir cerdik 7. Akhsara Hamzah Arif Akhsara Abadi, huruf Hamzah kuat, berani, tabah Arif Bijaksana Gabungan Nama Tengah Aksara 8. Melviano Akhsara Bakhtiar Melviano pemimpin yang terhormat Akhsara Abadi, huruf Bakhtiar bahagia 9. Oscar Aqsara Daiyan Oscar cerdik, pejuang Aqsara Abadi, huruf Daiyan hakim, pembalas 10. Karsa Aksara Labib Karsa tulus Aksara Abadi, huruf Labib pandai, cerdik, berakal 11. Irsyad Akhsara Pratama Irsyad petunjuk Akhsara Abadi, huruf Pratama yang pertama, paling ulung, pandai 12. Wafa Aqsara Mahadi Wafa menepati janji Aqsara Abadi, huruf Mahadi mulia 13. Qasim Aqsara Julian Qasim dermawan, tampan, murah hati Aqsara Abadi, huruf Julian lahir di bulan Juli 14. Osman Aksara Ardiansyah Osman pelayan Allah Aksara Abadi, huruf Ardiansyah raja bumi Kombinasi Nama Belakang Aksara 15. Elvano Kemal Akshara Elvano percikan api, warna Kemal sempurna Akshara Abadi, huruf 16. Bagaskara Janitra Akshara Bagaskara matahari bersinar Janitra berderajat tinggi Akshara Abadi, huruf 17. Adhitama Mustafa Aksara Adhitama tampan, indah, dan memiliki keutamaan Mustafa yang terpilih Aksara Abadi, huruf 18. Daffa Caleb Aksara Daffa memiliki pertahanan diri Caleb dermawan Aksara Abadi, huruf 19. Ian Hardana Aksara Ian kemegahan Tuhan Hardana harta karun, uang Aksara Abadi, huruf 20. Nadindra Jauhar Akhsara Nadindra sungai yang besar dan dalam Jauhar batu mulia, permata Akhsara Abadi, huruf 21. Jagadita Wahyudi Aqsara Jagadita kesejahteraan dunia Wahyudi petunjuk, isyarat, perintah, ilham dari Tuhan Aqsara Abadi, huruf Rekomendasi Nama PopulerAkira Berasal dari bahasa Jepang, Thailand. Memiliki arti Terang, jernih, pandai, kebijaksanaan, kebenaran, matahari, sinar Berasal dari bahasa Persia. Memiliki arti Benda langit cerah yang terlihat di langit malam, bintang, planet, Berasal dari bahasa Arab. Memiliki arti Status tinggi, agung, luhur, luar Berasal dari bahasa Finlandia, Jepang. Memiliki arti Merah, terang, kebenaran, Berasal dari bahasa Arab. Memiliki arti Pohon kurma yang ditanam Rasulullah saw..Tokoh Populer dengan Nama AksaraAkshara Gowda Ia adalah seorang aktris India kelahiran 24 Desember 1991. Perempuan cantik ini sering muncul di film Bollywood berbahasa Urdu, Tamil, dan Kannada. Penampilannya yang menjadi hits adalah di film Arrambam. Arti Nama Kepribadian Aksara dalam NumerologiBerdasarkan numerologi Pythagoras, nama Aksara mempunyai jumlah angka A = 1 K = 2 S = 1 A = 1 R = 9 A = 1 1 + 2 + 1 + 1 + 9 + 1 = 15 1 + 5 = 6 Nama dengan jumlah angka 6’ mempunyai kepribadian Harmoni’. Karakter positif bertanggung jawab, protektif, memelihara, stabil, seimbang, simpatik, penyayang Karakter negatif terlalu bertanggung jawab, mencekik, orang rumahan, ditindas, dapat diprediksi, membosankan, terlalu protektif, kompleks penyelamat Sebagai catatan, studi kepribadian berdasar Numerologi ini adalah cocoklogi bagi Anda yang ingin tahu. Tentu saja ada banyak faktor lain yang membentuk kepribadian seseorang. Contohnya adalah keluarga, lingkungan, dan sekolah. Mengenai Numerologi Pythagoras Pembahasan Numerologi di artikel ini menggunakan metode Pythagoras. Beberapa metode lain yang populer adalah Chaldean, Kabalah, dan Tamil. Pythagoras adalah filsuf dan matematikawan Yunani terkemuka yang hidup pada abad ke-5 SM. Teorinya adalah bahwa ada hubungan yang dapat diukur antara angka dan nada musik. Dan bahwa getaran pada alat musik petik dapat dijelaskan secara matematis. Pythagoras menetapkan angka tertentu untuk setiap huruf dari 1-9. Anda perlu menjumlahkan angka dari seluruh huruf nama sampai menjadi satu digit angka. Namun angka 11, 22, dan 33 adalah angka induk yang langsung bisa dipakai. Numerolog menghubungkan angka nama yang berbeda dengan ciri kepribadian yang berbeda. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z Rekomendasi Nama PopulerAlaska Berasal dari bahasa Aleut. Memiliki arti Daratan, tanah yang Berasal dari bahasa Akan, Ibrani, Sanskerta. Memiliki arti Lahir di hari Jumat, matahari dan air, Berasal dari bahasa Jepang. Memiliki arti Laki-laki terang, laki-laki bercahaya, Berasal dari bahasa Jepang, Jerman. Memiliki arti Anak penuh cinta, anak unggul, cinta keberuntungan, sudut, senjata tajam, Berasal dari bahasa Arab. Memiliki arti Percakapan Sehari-Hari dengan Nama AksaraSelain arti nama, temukan bagaimana Aksara digunakan dalam percakapan sehari-hariHalo, PT Maju Mapan, ini saya Aksara ada janji bertemu dengan HRD. Aksara, ini ada reward kecil untukmu atas kerja kerasmu selama ini. Tolong ke ruang guru sekarang, ada yang ingin ibu sampaikan sama kamu, Aksara. Aksara, ayo nanti kita makan bareng di kantin. Aksara, ayo sarapan dulu! Aksara, jangan ngadu ke ibu. Janji? Aksara, gimana kalau aku beli baju itu? Wah, kayaknya bakal hujan nih, Aksara. Kamu bawa payung nggak? Habis ini, kita main ke pantai yuk, Aksara! Aksara, tunggu bentar. Aku mau beli oleh-oleh buat orang rumah. Aksara, ini ada oleh-oleh dari ibuku. Aksara, aku mau tanya. Aksara, besok temenin kakak cuci mobil. Aksara, ibu mau pergi. Jaga rumah baik-baik. Aksara, kamu sayang nggak sama aku? Aksara, kita harus rukun berkeluarga sampai tua. Terkait keluhan Bapak Aksara, akan segera kami tindak lanjuti. Pak Aksara, mohon kesediannya untuk menunggu. Ada yang ingin kakek berikan padamu, Aksara. Nenek cuma bisa berdoa yang terbaik untukmu, Aksara. Rekomendasi Nama PopulerAirin Berasal dari bahasa Jepang, Yunani. Memiliki arti Cinta alam, Berasal dari bahasa Arab, Irlandia. Memiliki arti Kebahagiaan abadi, berapi-api, pembawa Berasal dari bahasa Aceh, Hindi. Memiliki arti Cerdas, Berasal dari bahasa Arab. Memiliki arti Musim semi, bunga, pilihan, Berasal dari bahasa Arab, Sanskerta. Memiliki arti Bebas, makanan yang berlimpah. PenulisKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri. EditorRizki Adinda
AksaraDalam Secangkir Kopi. 146 likes. Art

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Menyusun aksara menjadi kata-kataKadang dilupa, kata-kata dibangun dari aksaraKetika begitu banyak bicara, kata-kata telah mendominasi sehingga aksara tak lagi di ejaMenulislah, aksara tak akan dilupaMenulislah, tak akan amnesia aksaraMenulislah, tak akan kehilangan aksara dalam kataMenulis aksaraBicara kata-kataMelukis warnaSemuanya bermula dari aksara tanpa maknaMenjadi kalimat yang terangkai dari kata-kataAksara telah melahirkan maknaAksara adalah ibu kata-kataTelah melahirkan namaHingga bisa mengucapkan kataAksara telah menjadi kata-kataBisa hanya satu suku kataBisa pula beberapa kataKita tidak terus mengeja aksaraKarena tak ingin terbata-bata Sungailiat, 8 September 2019 Lihat Puisi Selengkapnya

siapaterucap di celah kata-kataku. siapa mengaduh di bayang-bayang sepiku. siapa tiba menjemputku berburu. siapa tiba-tiba menyibak cadarku. siapa meledak dalam diriku. : siapa Aku. (1968) *Sumber: Sapardi Djoko Damono, Hujan Bulan Juni, hlm 33. Demikianlah beberapa contoh puisi soneta dalam bahasa Indonesia. Tulisan ini sekaligus menjawab rasa penasaran kami, tentang kata apakah yang paling sering digunakan dalam puisi. Data yang ditampilkan adalah hasil dari eksperimen kami secara sederhana sehingga mungkin perlu mengumpulkan sumber datanya yaitu berupa puisi-puisi yang ada di Instagram. Selanjutnya kami rapikan ke dalam text file, untuk selanjutnya kami olah menggunakan bahasa pemrograman mengumpulkan sekitar 116 puisi yang bervariasi dalam hal jumlah katanya. Ada yang jumlah katanya cukup sedikit, juga ada yang banyak. dengan cara yang cukup sederhana, kami mencacah banyaknya kata di semua puisi tersebut. Program Phyton “membaca puisi” dari file teks dan mengelompokkan sesuai kata-katanya. Hasilnya lalu disimpan ke text ini tahapannya. Peringatan bagian tulisan di bawah ini bisa jadi terlalu teknis. Jika ingin melewati, silakan langsung ke bagian hasil1. Menyunting Puisi dari Instagram2. Mempersiapkan Program Python3. Mengolah Data4. Hasil Perhitungan5. Kesimpulan6. Puisi yang DigunakanHanya iniDuka batuan cadasPENGGALAN PENINGGALANINTEGRALHUTAN MANGROVE DAN CINTAKITA TAK PERNAH MENANAM APAAPAPuisi – Kita Kata dan Kota-KotaJudul Sudah HabisMenabungPENERIMAANSir NovemberWarisanSekedar InginTerjatuhPusaka JejakAku Bukan LekukPeninggalanMalamAnugrah TerindahAsapJauh Selepas PagiWarisanTetap sajaWarisan semestaAntaraBocah PetualangMaaf ibuNGARAI SIANOKTebing dan LembahPuisi – Pasti SampaiELEGI UHUDBosanTak MengapaSebaik kata KitaKisah Musafir yang Tersesat 23 rangkap Haiku meranaHamparan HarapBernaungJudul Bentang PemisahMengenangCARA MENDAPATKAN AKUPerihal Dua NamaMemilih JalanDOADALAMNYA PELUKPuisi – Selamat Hari PergiPersembahanJam PasirTenggelamMalam KeruhPerempuan di kerumunan hewanLekuk tangankuTentang RasaSajak yang MawarTETAP dan TERUS CINTA Miles Davis/So WhatRainduPenghambaanKaratBaruKamu dan KematianBebas TerbatasDALAM SEMESTAMURENGGANISPERKUSIONISUCAPANMengutuk GunturKETIKA KAU TERBAKARYang BergolakBiru yang MembiruPENGORBANANAksara pualamAbadiDi Sudut Kota KegelapanSUNYINYA MALAM SEHABIS HUJANSaat ituPagar BesiJANGAN BUKA LEMARI BESI ITU!NapasPuisi – PutusRantai UsangAl-KuhlYang KhawatirOksidasi hatiSepotong lukaAKU YANG LAINKOPERTENTANG AKULahirnya Buah CintaGerilyaPuisi – AmarahRUANG BERSALIN NOMOR 45LAHIRNYA SUMUR AIR SUCIJauh Selepas PagiKauLahir dan MerasaFenomenaBenang KusutLahirSegala Gerbang Menuju AdaKebakaranSang BintangHidup KembaliMENARI BERSAMA Yang Paling UtamaTANGISSeronaSajak-sajakku patahSaya dan Diri Saya yang YANG BARAMengungkap rahasiaMENDATAR DAN MENURUN5W 1HSATU MENDATAR LIMA KOTAK, ALASAN MENGAPA AKU TAK INGIN LAGI BERTEMUBUCIN x CODEMenguapDAN KAU-SEKUMPULAN PUZZLE-1. Menyunting Puisi dari InstagramHanya diperlukan sedikit ketekunan 🙂 yaitu mencari posting instagram yang captionnya adalah puisi. Kalian bisa mencobanya dengan menggunakan tagar tertentu, misalnya puisi. Salinlah ke dalam aplikasi pengolah kata, misalnya Notepad, atau aplikasi yang sering kalian gunakan. Rapikan, dengan membuang bagian-bagian kata yang bukan merupakan pokok juga 7 alasan berpuisiContoh tampilan file teks2. Mempersiapkan Program PythonApakah harus Python? Jawabnya adalah tidak harus. Kalian bisa menggunakan bahasa pemrograman apa saja yang kalian bisa. Bahkan jika menggunakan Excel pun, kami yakin bisa didapatkan hasil yang sama. Kebetulan sudah ada contoh programnya di contoh kode sumber tersebut, hasil yang didapatkan kemudian ditampilkan di layar monitor, sehingga kami perlu menambahkan beberapa baris kode agar dapat menuliskan hasilnya ke dalam file Mengolah DataSebenarnya Python memiliki pustaka yang lengkap yang dapat digunakan untuk sekedar mengolah perhitungan data yang sederhana ini. Namun kami memilih cara lain yang cepat dan tidak perlu koding, yaitu dengan menggunakan yang terdapat di file teks, sudah kami lengkapi karakter ’ sebagai pemisah data. Sehingga tinggal kami olah di Excel dengan fungsi TextToColumns dan gunakan karakter pemisah delimiter tersebut. Kalian tentu cukup terbiasa dengan Excel bukan?Selanjutnya data tersebut kami urutkan. Dari data yang diurutkan tersebut didapatkanlah kata apa yang paling sering digunakan di sample puisi Hasil PerhitunganKami telah mendapatkan hasil perhitungan berupa jumlah tiap kata dalam keseluruhan puisi, termasuk judul puisi. Dalam hal ini kami tidak membedakan jenis katanya kata dasar, kata kerja, kata penghubung, atau lainnya. Selanjutnya kami hanya memilih 20 kata terbanyak penyusun puisi. Berikut ini adalah kata-kata tersebutkaudantakakudalamdenganadaakankitadaripadaadalahituinihinggauntukmenjadihatiataukeDengan urutan dan jumlah katanya sebagaimana ditunjukkan di tabel berikutTabel Kata yang Paling Sering digunakan dalam Puisi5. KesimpulanTernyata kata kau’ menempati urutan pertama. Kata tersebut paling sering digunakan dalam sekitar 7600 kata. Kami tidak begitu meyakini apakah telah terjadi perubahan tingkat kesukaan penggunaan kata dalam puisi, terutama di puisi kontemporer. Dulu, bahkan kata Aku’ menjadi sebuah judul puisi yang sangat legendaris karya Chairil hasil yang ditunjukkan tersebut, semoga dapat dijadikan ide bagi kalian yang ingin membuat Puisi yang DigunakanBerikut ini adalah puisi-puisi yang digunakan sebagai bahan perhitungan jumlah kata iniKemarilah kekasih,Kita tanam tunas cinta dan pohon-pohon kasih,Agar kelak nanti anak cucu kita tak lagi mengenal kata benci,Tak lagi memaki kita yang hanya meninggalkan duka pada bumi manusia yang rapuh penuh lara,Yang hanya berisi sampah-sampah dari pemikir egois negeri,Yang lebih memilih mati muda dengan harta melimpah ruah tapi membunuh sesama,Daripada menua dengan hidup penuh bahagia..Suatu malam di 2019—–bagus_dwianDuka batuan ngarai itu kutanggalkan cerita kelam. Tentang masa lalu yang perih tak berkesudahan. Tentang masa depan yang entah berani kujamah atau sekedar menerka lewat foto-foto yang menyisakan pahit..Luka itu akan selamanya abadi. Tertanam kuat dalam hati. Entah sudah kesekian kalinya aku mencoba melangkah tapi tetap saja urung terbayang luka..Luka kala melihatmu harus meregang nyawa di hapit batuan cadas yang tak berjiwa. Dengan mata kepala yang hanya diam dan pasrah..Dalam malam di tengah sepinya kota, 2019—–racunfrasaPENGGALAN PENINGGALANAngan dan ingin mungkin dilahirkan dari rahim yang samaKeduanya semacam peramal yang selalu bicara tentang masa depanTerjadi atau tidakkah kita tunggullah mereka menuaMati lalu dikuburkan sebadan di pusara yang samaSesuatu yang kemudian tumbuh di atas tanahnyaItulah yang mesti kau sirami terusHingga kau pahamKehidupan selalu butuh diperjuangkan—–jaesk_____INTEGRAL__________Kupisahkan terlebih dahulubenda-benda badaniah yang melekatdalam bilangan-bilangan yang kadang tak selalu terasa meratasebelum kalian memandikan akuuntuk membersihkan konstantayang tersembunyi di dalam tubuhKelak, jika jasadku telah kaliankembalikan pada tempat ia dipinjamnantikanlah sebuah kabar baikyang takkan sampai ke muka pintumudari ruhku yang moksa,diangkat pangkat menuju nirwana__________Kelas Matematika, MANGROVE DAN CINTAcoba kau sibak, pokok-pokok bakau di hutan dalam cinta berlumur, air laut melambat, lumpur-lumpur dan udang hidup sana, akan kau temukan aku, dan cintaku yang tak akan bukankah pantai, adalah tempat kau melabuh kenang aku dalam cahaya, menemukan tanda-tanda cinta yang akan terus-menerus kau temukan selama rhizopora terus November 2019—–artdiantlazuardiiiKITA TAK PERNAH MENANAM APAAPASoe Hok bukanlah kepunyaan kitapun waktu yang kita habiskan dengan berbagai maknatentang perasaan dan kesan telah kita tinggalkan pada sesamaperihal bungabunga yang kita bicarakan di katakata yang tumpahdari bibirmu menuju berbagai muara aksarauntuk menebar angkara atau menyembuhkan yang tau, sayangku?Apa yang sebenarnya kita tujudari perjalanan ruang dan waktuPun berbagai peninggalanyang kita titipkan pada anak sini, sayangkuIjinkan aku malam ini barang sejenakuntuk tidur di pangkuanMengenang tentang apayang tak pernah kita tanamsebelum kita 30 November 2019—–rayottidPuisi – Kita Kata dan Kota-KotaMemang sebagian dari kitaTerdiri dari kata-kataYang berjejer di antarakota-kotaGenggaman tak bisa dibelidengan pulsa dataTatapan mata tak seindahjika berkontak lewat layar kacaCanda-tawa lebih gurihjika tak lewat alat pengeras suaraTapi direnggang gedung-gedungMencipta ruang bagi semestauntuk merumus doa-doabagi mereka yang tak mampu bersua ragaKelak,semoga lekas 30 November 2019—–syams_xJudul Sudah HabisBy Syams-X.“Kita dapat warisan, kan?” habis jawabkuWarisan keramat yang bernama merdekaKakek dan ayah kita yang habis-habisan jagaHabis betulan di telan jelaga perilakuDan mulut-mulut yang terpenjara dalam hiasan caci dan makiBandung, 30 November 2019—–rabakhirMenabungkeping-keping koin yang puisidimasukkan ke dalam kepala ayam berwarna meraholeh seorang anak – setiap hari di sore hariselepas pulang sekolahdi suatu hari di masa yang entahkokok ayam membawa keping-keping puisikepada hati dalam buku yang bertuliskannamamu – atau namaku – atau keduanyatidak ada yang mampu memilihJakarta, November 2019—–lembayungmerah88PENERIMAANAku terimaSemuaTanpa tapiBaikBurukTanpa aduhSeluruh guratanMenyeluruh siratTanpa andaiSesungguhnyaApapun di dunia iniTersusun saling terikatTerkait saling terwarisBandung, 30 November 2019—–teguh_maulana2018Sir NovemberAngka kedua puluh lima telah lewatKenangannya usai masifTahun depan mungkin saja bisa beri selamatAndai usia masih dikandung badan aktifTorehan kecil ini dibuat sebagai pesan ajaibEntah diterima atau tidakHanya hati yang mampu menjawabDi dalam hati satu satunya ada kata telatBagi insan yang berbuatNovember ini jadi alasan kuatAgar hati mantap ingatKekasih gelap dalam taatMeski terjebak sulitNamun tidak ikut karut- 30, 2019—–sheleadartWarisanWarisan menjadi gemuruhdibibir-bibir yang haus harta—–lestari_fa82Sekedar InginDi seberang pulauMenantikan pelukanSedang kau terapung di kesunyian malamSekedar inginLangkahku seperti iniUcap jiwaku pada maklumat yang mengintaiLuruh semerbak wangi bunga bertaburanSekedar inginKau tak tahu pelik dalam diary rasa iniUntuk apa juga kau tahuBahwa sekejap akan berubahWaktu tak akan menunggumu siapKaulah yang harus memulaiSekedar inginWarisan ini akan terus menjalarHingga nadi tak akan lagi berdetakHingga saat itu tiba dengan senyum bahagiaAku adalah akuYogyakarta, 30 November 2019—– menyapamuBerlari sempoyongan, lalu mencelakaimuKau ambruk tak tersadarDan, tahukah kamuIni adalah bagian dari jebakankuKuingin kau jatuh pada ngaraikuLalu, kan kumandikanmu dengan kasihkuMadiun, 29 November 2019—–kaharirianPusaka JejakTemaram yang merambat pudar menembus juga hari-hari yang menyisakan nostalgi sepanjang perjalanan catatan harian yang apikTulisan menyisir baris halaman,Meniti bait-bait homografLalu mewasiatkan kata pada kalimat pusaka yang sakral Kerinduanku tertuang dalam goresan tinggalankuPalimanan, 30 November 2019—– Bukan LekukSaat bising-bising itu menyesatkanmuLalu menelan matamuDan kaupun hanya buntuKompasmu tak berjalanPetamu koyakMata angin tak beraturanDan, kau menderap padakuMeninggalkan jejak jemejak ruat, ruam, dan rusakTapi lekuk tubuhku, bukan lekuk jalanan Aku tak bisa ditempuh banyak orangMadiun, 28 November 2019—–poetriazelaPeninggalanAku gila belajarAgar ilmu mengalir seperti airSinggah di tempat yang butuhHingga menyebar tanpa jedaHanya ilmu peninggalan yang layak untuk manusiaHarta bisa membunuhHarta bisa melupakanIlmu berevolusi bersama zamanIngat ilmuwan zaman dahuluManfaatnya mengalir hingga hari iniBerubah mengikuti zamanIlmuwan hari ini berinovasiJika nyawa sudah kembali ke haribaan TuhanNama akan mengabadi, ilmu terus mengalir-AzelaisLubuk Alung, 30 November 2019—– tak kunjung masuk rumah dan memanen mimpiBarangkali kau masih disibukkan oleh degup-degup malam yang lebamYang sejenak mendudukkanmu di teduh bintang yang kelaparanKau berlari menjejaki air mataMengejar lentera kecil yang berseliweran-Aku adalah kunang-kunang di latar pikiranmuyang tercipta dari gemuruh-gemuruh rinduMadiun, 27 November 2019—–rahmahmursalimAnugrah TerindahKepada bumiTerima kasih untuk alammu yang membentang luasDengan hamparan keindahanTerima kasih untuk lautmuYang menghidupkan biota beraneka ragamIzinkan aku menjadi sebaik-baiknya khalifahDemi menjagamu keasrianmuDemi menjaga alam yang telah dititipkan Sang Maha PenciptaTegur aku jika suatu saatTanganku merusak segala kesuburanmuKelak,, jika masaku denganmu berakhirSegala bentang mu akan kutitipkan pada anak-cucukuAgar menjadi cerita perihal anugrah yang terindah—– tajam selalu menabrakmuRibuan kata jatuh, sakit, lalu matiAsap-asap sesak, asap-asap luka, dan asap-asap kebencianTertebar lihai penuh kepuasanKita semua sedang dibunuhOleh pembunuh yang juga membunuh dirinyaTapi, seribu maaf seribu tolakAku tak ingin mati bersamamu, aku tak ingin mati karenamuMadiun, 25 November 2019—–yut_aisJauh Selepas Pagijauh selepas pagisedaras mantra ayahmengalir padatubuhku yang lekas mekarmenjadi pemberkat dalam hidupkujauh selepas pagiayah memberi isim yang indahlalu menghablurkan ke segalanyauntuk hidupku—yang bersembunyi selama hidupnya2019—–perempuanbumiWarisanKarya DindaraIbu dan ayah mewariskan cinta dan kasihKepada anak-anaknyaMelebihi dari apapunYang paling berhargaBukan hanya kecantikan dan ketampananTetapi budi pekertiYang melekat di hatiSampai akhir hayat nanti;Warisan yang tak akan ada habisnyaDimakan usia dan masaGarut, 30 November 2019—–perempuanbumiTetap sajaKarya DindaraMendaki berduaMelewati rintanganMelewati gunung-gunungDan menyebrangi lautanNamun, tetap sajaJika perasaan tak saling samaTidak akan ada sebutan “kita”Dalam setiap perjalanannyaGarut, 29 November 2019—– semestaEntah kekar atau gemulaiWarisan itu harus kau jagaEntah berhijab atau bersarungWarisan itu harus kau bimbingKetika semesta percayaMemberimu warisan yang amat berhargaDetik itulahWaktumu, tenagamu, dan bahkan hidupmuBertanggung jawab pada arah langkah warisan semestaNovember, 2019—–perempuanbumiAntaraKarya DindaraKau berdoaMenengadahkan tanganDuduk diatas sajadahDi antara dua lipatan kakimuMenutup mataDi antara malam yang panjangYang selalu kau idamkan disetiap malamnyaDengan perasaan yang sudah tak lagi remukGarut, 28 November 2019—–anugrahprasetya_Bocah PetualangKau adalah pemandu yang mengajakku tersesat dan hilang. Dan, aku seperti bocah lugu yang mudah kau dari dua telaga indah di wajahmu dan ilalang-ilalang yang menyembunyikan seperti bocah yang berenang di airnya yang pada goa yang bersuara; mendesah atau berpuisi. Kau beberapa kali mengulumku di sana. Seperti permen di mulut berjalan di celah tebing dadamu. aku berpikir aku akan betah berlama-lama di sini. Dinding-dinding tebing ini lembut dan hangat. Aku ingin terlelap seperti bocah yang lelah habis bermain sepanjang hariSampai, kau mengajakku tersesat di hutan dan sebuah jurang menungguku di dalamnya. aku menatap kegelapan seperti bocah yang tegang karena ketakutan.“Ini lebih lembut dan hangat dari tebing yang baru saja kau tinggalkan, sayang.”Kau mengusir bocah dalam tubuhku – Menyisakan ketegangan?— Kau mendorongku masuk ke jurang itu. November 2019?Anugrah Prasetya—–nanafirmansyah16_Maaf ibuAda ngarai dilekuk pipimu ibuSaat aku jauh dari inginmuMelepaskan semua harpan ituKhalayaknya debuMaaf jika aku telah menjadi pisauMengiris-iris tipis hatimuMenusukannya kejantungmuTapi itu bukan inginkuSikecilmu ini ingin dekatMasih ingin mengeja hurufAtau menyusun fuzzleDan Mendengarmu bercerita—–dinimizaniNGARAI SIANOKdi kedalaman matamu yang ngarai, telah kau bentang segala lukisan yang kanvasnya adalah perjuangan menakluk patahan dan lembah memiliki cerita yang iramanya mengusung rinai dan menyinsing sunyi. uir-uir bersahutan menyingkap jauh di hulu, gelombang tak henti 29 November 2019—–kaharirianTebing dan Lembah–Aku lejar merayap keteguhanmuMemanjati tebing-tebing batu curamJurang nyatanya sebuah lembahan yang langkah kulajuHingga kakiku terseret cadasDi antara keringat dan getirkuTebing curam hanya menyimpan keteguhanmuAku lejar menggoyah kerasmuMenggegam dinding dan celahPijakanku telah menggoyah hati dan asakuLangkah masih kulajuTapi ngarai membentangkan keluasanDari kedalaman tak bisa kurayapi lagiCatatan nyatanya sebuah elegi yang menahanku–Palimanan, 29 November 2019—–rayottidPuisi – Pasti SampaiKau menyusuri hilir sungaidiapit dua curam tebinggurauan kehidupanSesekali batu memberi diri,merayumu,menjamu dirimuagar kau lekas berhentiTapi tiap lipatanmu adalah besiSedang gerak-gerikmu adalah apiKau pasti!Embusan angin pula mengaminiManado, 29 November 2019—–artdiantlazuardiiiELEGI UHUDKau telah tertidur, di dasar ngarai Uhud yang panas mengganas. Bergegas sekelompok burung Nasar, asik mematuk-matuki matamu yang tak peduli kecewa, telah membatu di dada. Seorang perempuan gila, memakan jantung beserta rasa sesalmu yang sekejap lalu tangan ringkihmu hampir menggapai menang, namun harta benda menggoda nafsumu tak hadapan segala yang berkilauan, kau coba peluk semua kejayaan. Rakus telah kuasai dirimu luar dalam, membuat matamu buta akan segala siapa sangka, ratusan panah berbalur kutukan mengubur mimpimu kini, malaikat maut telah menunggu di gerbang penyesalan. Dengan lesu kau berusaha mencari jam pasir pemutar waktu, tapi yang kau temukan hanya kenyataan saat ini bukit Uhud dan seluruh penghuni telah jadi saksi, tentang dukamu yang abadi sepanjang 29 November 2019—–ekadrienasariBosanKau dan aku tak lagi bersuaraSebab teriakan telah habisKini kita terdiamDengan pertanyaan bermunculanKemana rasa akan terbawa?Akankah kita tetap memaksa?Celah di antara kita sudah seperti jurangMenganga lebar tak dapat masih dapat kita rekatkan?Sedang rasa sudah terkikis MengapaTak mengapa sendiriDalamnya jurang tak akan membinasakanmuSelama terjalnya bebatuan justru membantu menguatkan akarmuSedang bunga-bunga bebas mekar bercanda dengan kesabaranDengarkan sajaKidung alam di antara kicauan burungAtau senandung perdu di sekelilingmuHari masih panjangMatahari esok masih bersinar terangTetaplah tumbuhTetaplah tangguhTak mengapaJambi, 29 November 2019—–lestari_fa82Sebaik kata KitaMengembara asa menua dalam langkahKita hanya ada satu PenciptaMenerawang hingga kepelosok jumpaBagaimana dengan rasa yang berselimutHendak jalan terjal berliku dan ngaraiTebing menjumpai segenap anganKau berdiri dan rasakanKita adalah makna dalam satu arahSebaik kata kitaCuram pada setiap kataMembangunkan kisah penuh maknaDi atas puncak berbatuanKau saksi pada jejak-jejak yang melekatYogyakarta, 29 November 2019—–rabakhirKisah Musafir yang Tersesat 2aku terus berjalan melanjutkan perjalanantanpa henti dan jemu sampai aku menemukansebuah ngarai yang kedalamannya adalahpuisi yang maknanya tak dapat ditebak mataaku yang musafiradalah pembaca yang tak inginmelewatkan barang satu kataaku melompat pada puisimu yang ngaraitak ada apa pun yang kutemukan kecualijiwa yang kau tinggalaku memeluknya erat-eratkini kita tersesat berduatak ada yang dapat menemukansebab katamu telah menjelma kisah mistisyang mencegah orang untuk berjalan mendekatTangerang, November 2019—–iq_risfandi3 rangkap Haiku meranakekasih datangketika jiwa rawanterjun remukdi dasar ceruk dalammalang tak asmarahilang tidak terbilangmenjelma 29 November—–rahmahmursalimHamparan HarapAda hamparan terbentang dihadapkukutatap luas pada ketinggianAda harapan tersimpan disanaIngin ku rengkuh ketinggian ituTapi aku takut akan terjatuhPada dalamnya jurang takut tethempas kuat lulu sakit tak berkesudahan—–teguh_maulana2018BernaungTatapan tajam menelisikMencari suara bersahut sahutanMimpikah ini sementara berdiri bulu kudukMencoba meraih sebatang ranting yang terdengar lagiNamun angin yang menyelinap diriPasang kuda kuda bila perluMenanti dan tengadah sempurnaPasang semua indera berpunyaTidak ada apa apa ternyataHanya alam liar tak percayaBahwa ini yang ada di depan mataSatu satunya yang terciptaDi bawah indah alam suakaSeribu makna terpendam sudahBaru terasa ada didalamnyaNgarai bukan 29, 2019—–syams_xJudul Bentang PemisahAda ngarai di antara kitaTerbentang dari sketsa ucap pesimismuJuangku menjadi serpihan tinta tak berwarnaKusam, muram, dan pupus di telan kanvas egomuMengapa engkau menasbih menjadi esensi nyataSeolah imaji cita yang kurangkai adalah kekonyolan belakaSampai kapan, cinta?Kau biarkan bentangan itu memisah kitaSeolah aku seorang Edolas, dan kau putri MagnoliaBandung, 29 November 2019—–poetriazelaMengenangSegar mata memandangSejuk udara menyapaNamun, pilu hatiMengiris mengingat masaIni tempat sungai darahNyawa melayang, jasad terbengkalaiKejam tangan para penjajahMenoreh pilu hati si pendengar sejarahTebingnya cantikDedaunan hijau segarTetapi cerita tetap perihKejam tangan penjajah di tempat indah . Alung, 29 November 2019—–lembayungmerah88CARA MENDAPATKAN AKUAku tak rumitTak membuat sulitJika kau bilang aku tak tergapaiMungkin kau salah dalam cara mengupayakanJangan kau daki, cinta milikku tak tinggiJangan kau panjat, cintaku tak curamDekap aku dengan pandanganmuNikmati setiap akuDengan sendirinyaAku akan termiliki olehmuBandung, 29 November 2019—–yut_aisPerihal Dua Namaakuadalah perihal dua namaperinduyang sedang menunggudi tebing senyum kecilmudanpecintayang ingin mendudukijurang di hatimu2019—–rabakhirMemilih JalanJalan yang berkelok adalahjalan yang penuh rintang adalahjalan menuju TuhanSebagaimana ombak yang tinggi adalahOmbak yang kita hindari adalahombak yang disenangi pelancarMaka bagaimana caramu menuju Tuhan?jika jalan yang kau pilih adalahjalan yang lurus-lurus sajaTangerang, November 2019—–eddy____supDOARabbsebelum keningbenarbenar heningdan heningbenarbenar keringlesakkanlah cahaya-Mu ke dadakuRabbsebelum rongga itumenelankudan batubatutidur di tubuhkurubuhkanlah istana di kepalaku.2019—–artdiantlazuardiiiDALAMNYA PELUKButuh waktu lamauntuk sampai ke tempatmupenuh lika-liku lubang sialandengan berbekal penuh kesabaran,penuh luka-luka dalam perasaanserta semangat yang hampir retasdi beberapa perhentianLalu di tujuanku yang sunyikau hidangkan segelas rinduakan segarnya susu ibudari balik dada yang kau sembunyikandalam gelapnya ruangSedangkan pemuda pemudibermain di atas bebatuantak peduli akan pelukan teduhyang kau tawarkan“Ijinkanlah aku menelusuri lekuk tubuhmu yang telanjang.”Seru permintaanku yang lancang,namun tak kau permasalahkanDengan kasih sayang penuhkau menuntunku dengan seluruhmasuk ke dasar pelukmu, tenggelamdi kedalamannya jiwaku istirahatdengan tenang, lalu hilangKotabumi, 28 November 2019—–rayottidPuisi – Selamat Hari PergiLubang di hati disiramihangat rindu susu coklatdi pagi hari dari yang telah pergiSebilah pisau menyalamikue tar yang diam sendiritanpa nyala lilindan embusan doa-doa umur panjangyang terucap di dalam hatiTali-tali mengikat balon-balonmelayang bersama kenangantentang hangat peluk pertamaseorang wanitaPutih gula berserakan di cekung bibir,menunggu tangan tua mengsuapair mata yang jatuh karenaditarik paksa oleh tarik-embusnapas yang menyingkap mantra“semoga kau tenang hidup di alam sana”.Manado, 28 November 2019—–fithrisuffiPersembahanKeluk, lekuk abadiTerpahat, terpatri sejatiDalam kilas perjalanan sejarahTentang sebuah persembahanMaharaja menurunkan titahSesembahan di gelar di atas altarBerharap sang dewi pasrahMenghamba dirinya selesai fajarTetiba terdengar jumawa suara sang jagoDi antara tabuh antan bertaluSambil melempar jauh sang egoMaharaja luruh tertunduk maluJambi, 28 November 2019—–teguh_maulana2018Jam PasirIndah terlihat bedaEnak dipandangAnggun bermaknaAsyik sesekaliItu dirimu nyataNamun hati kecil menolak permisiHarusnya tidak dirumahJangan diumumkanBuat yang di hati lebih indahItu mau pribadi bukan untuk orang 28, 2019—–syams_xTenggelamaku tak mau melihattakut terjerat seperti mutiara katadan manuskrip elegi zamanyang tenggelam termakan syairnyaAku tak mau mengecapwaktu mungkin berpindahtetapi hasrat masih tertawatanpa pernah terbawadi sana dia menikmati setiap gurat nakalnyaBandung, 28 November 2019—–fithrisuffiMalam KeruhKetika langit melipat siangDan menurunkan jubah kelamAngin mendesah resahMenghempas tubuhnya di atas samuderaGemuruh ombak saling dahuluMencapai tepian pantai yang menanti dengan tabahPada suatu malam keruhAku menyimpan peluhDalam sebait goresan lusuh—–bagus_dwianPerempuan di kerumunan hewanLekuk tubuhmu menggodaMata-mata keranjang yang siap menerkamMenarik mulut-mulut penuh caci makiBerlagak paling suciLekuk tubuhmu menggodaMata-mata yang meraba tiap inciTangan-tangan yang menggambar dalam awangMulut-mulut yang siap melecehkanLekuk tubuhmu menggodaBegitu indah tapi dijelajahi tiap mataBegitu menawan tapi menjadi gunjinganBegitu sedap dipandang tapi menjadi bulan-bulanan manusia bernafsu hewanBetapa malangnya perempuan di kerumunan hewan..Sidoarjo, 28 november 2019—–lestari_fa82Lekuk tangankuSedari hebis menenggelamkan seribu alasan di perbatasanKau hinggap seperti kupu-kupu yang elok dipandangSajak yang berkabung menebarkan perbukitan nyataLekuk-melekuk sederet asaBertabir dalam melodi kelam hendak hinggap dan menempati ruangSinggah kau dalam perumpamaanBagaikan awan bergerak secara perlahanLekuk-melekuk sajak beriringanTiada tau pasti apa maksud alam semestaLekuk tangankuGenggam segala warna pada mataSinar melekat berbisik pada sunyi yang menerpaYogyakarta, 28 November 2019—–rahmahmursalimTentang RasaPerjalanan kita kala ituKurangakai kata demi melanjutkan aksaDemi menemukan sebuah ceritaPerihal langkah yang menggejolak pada hatiLekukmu yang menghangatkan nalarkuMengundang syahdu pada akal yang tak mampu kutepisTolonglah, jangan dulu menuai rinduTentang temu yang tak berkesampaian—–nk_adahSajak yang MawarLekuk daunmu begitu hijauBunga putih mengundang kesucianAroma merduTertanda sajak yang mawarBandung 28 November 2019—–iq_risfandiTETAP dan TERUS CINTA Miles Davis/So WhatAcapkalirindu itu kukejarlindap dan inap di lekuk masih saja abaipada kobar asmara nantikau segera kudatangisebab ladang ku bermihrab tepat di lekuk akan tetap buaipada akbar asmara penghabisankutekan minor nada perlahanmasuk dalamdalam pada liang peranakansiap kau simpan hingga sembilan bulan ke siap siagaberada tepat di sampingmu 28 November—– lembut mulai menyapaSeperti janji pada semestaMeski kadang hadirnya tak terdugaAku datangIa pergiAku berlariIa diamTak berkutikSegala hal yang lalu datang menyapaAku harus apa ?Sapa tak lagi nyataRindu hadir tak terdugaJatuh lembut perlahan deras tak terkiraAku bisa apa ?Selain menerima dan menikmatinya2019—– layu pilu membiruKain digelarKhusyuk mengumbarKetika hingar bingar datangSecuil rayu bentuk penghambaanpun tak lagi terdengarGemerlap nyatanya menyesatkanSedang sunyi seringnya menenangkanPada titik rotasi bumi bervolusiSeorang hamba hanyalah hambaYang datang kala susah menyambarDan hilang saat gemerlap diumbar—– melekatHitam legam jadi tak bermartabatSia-siaKuat tak lagi kokohMeniung namun tetap dibuatAnehKuningHitamKokoh—– tuan untuk diri sendiriMenguatkan azzamMengibarkan bendera perangLelah harus kau laluiKata orang harus kau acuhkanPerihal menata hatiKau paling tahu dirimu sendiriBaruBukan hal eksistensiBukan pada keriyaan hatiBaruUntuk tuan yang lebih baik dari yang lalu2019—– dan KematianEntah diangka keberapa kita akan kamu atau kematian yang ku jumpa terlebih sama, akan membawaku ke fase sama, pernah ku damba kala putus aku sadar~Keduanya pun sama, perlu banyak persiapan sebelum kamu atau kematian yang ku jumpa diwaktu yang tepat aku sudah siap untuk melangkah ke fase selanjutnya. .Bodeh, 6 Januari 2018—– TerbatasPada dinding-dinding suramAda lagam yang tak bisa dipahamiDi atas langit-langit kamarAda sinar yang enggan menembus barang setitikSepanjang kalimat terangkai jelasJeda penghubung menjadi batasBatas jelas tak jadi tampiasJeda menjadi bebasBebas memberikan kata hingga menjadi makna2019—–lembayungmerah88DALAM SEMESTAMUKugamit lekuk ituMeraibkan akalDisaat deru nafas menjadi tuanDan cumbu menjinakkan berahiKuciumi setiap inci garis lekukSorot tatap syahdu menelanjangi jiwaSenyum memanjakan biarDesah rayu irama pengantar jiwaNona, di dalammuAku karamBandung, 28 November 2019—–kaharirianRENGGANISKita beranjak dari kejumudanYang tersisa dalam sebuah jejakDari yang tertutupiPadang ilalang kecoklatanKeringatmu bercucuranDi antara cemara cemara keringTanda panah mengarah ke sebuah lekukanMenyeret langkahYang terbebani kenanganDalam dinginnya malamApi unggun menjadi penghangatDi tengah rimba kesunyianDan kedinginanKe relung tulangTak ada yg perlu disisakanKecuali jejakSementara kitaTak perlu mengubah arah kompasDengan mencari punggungan lain Pada saddle dan kerapatan 28 November 2019—–jaesk_____PERKUSIONISPada gelaran orkestra alambertajuk simfoni musim hujan,berbekal stik dan malletaku dan petir ambil bagian sebagaipenggawa penyemaraksekaligus pengatur tempodi belakang drum, timpani, dan simbalTaman Ismail Marzuki, lembayungmerah88UCAPANKau lempar!Tepat menepatMenghujam nadiMengalir merasukMeracuni seluruhMenjejak tak matiMelumpuh sukmaBergemuruhMurka milikmuBandung, 27 November 2019—–rabakhirMengutuk GunturIndahpada malam yang mendungkau adalah gunturyang sebentar datang dan sebentar pergisuaramu yang guruh-gemuruhmemekakkan telinga yang sunyiwajahmu yang kilat-mengilatmenyilaukan mata yang gelapaku yang berusaha menemuimupun terjungkal kala membuka pintu, akumelihat bayi yang puisi menangisia ditinggal ibu, ia menggigilbelum diberi majas dan asi, si bayi sudah disapihtak ada judul atau pun tanda nama yang tertinggaltak tampak niat mengendapkan apalagi membesarkandadaku menyuarakan gemuruh yang marahmalam itu aku mengutuk gunturyang sebentar datang dan sebentar pergiTangerang, November 2019—–eddy____supKETIKA KAU TERBAKARsepasang matamu yang pisauitu menyalamembakar kotakotadan hutanhutan di dadadi hadapanmu semua yang di kepalakuadalah genderangdan hanya ada satu jalan pulang diam.2019—–syams_xYang BergolakRiak bunyi dari nestapa kabutYang teriris embusan pekatMenyeringai meminta tahtaGemuruh pepohonan melontar protesPada ujung alir sungai yang kehausanMemohon pamit tak lagi merindukanRamai sudah pergolakanApalagi tetangga, denyutnya semakin menggilaTakut embusan tak lagi menyapa dahaga nyawaBandung, 27 November 2019—–rahmahmursalimBiru yang MembiruWajahku mendongakKutatap langit yang angkuhAda biru yang syahdu di sana, sedang tertawa seirama awan putih nan indah .Kulirik jauh kedepanPada gemuruh ombak menghantam karang di pesisirPun sama, Ada biru di sanaSenada dengan untaian gelombangnya .Pada biru yang membiruSesekali kita perlu mendongak keatasAda Yang Maha Kuasa disanaTempat segala doa di panjatkanSesekali juga kita menatap lurus kedepanPada hamparan laut nan indahAda harapan disana, menanti di ujung dermaga tentang rindu tak berkesudahan.. .—–lembayungmerah88PENGORBANANAku kelopak kamboja keringMati di keranjang sesajiYang padamu aku serahkan seluruh wangiYang padaku kau tetap membatu diam berdiriBandung, 26 November 2019—–iq_risfandiAksara pualamKau membatuBersama datu-datuDemi laku luhurJuga kebun ladang merajukDi dalam janji mulukDemi bebas tanah airDari kesumat raja-raja 26 november—–bagus_dwianAbadiAku masih saja memandangmu. Entah sudah berapa ribu kali aku memandang, bukan bosan yang datang. Tapi ingatan tentangmu yang selalu adalah candu yang tak bisa kusangkal. Sejak saat itu diam-diam kupahat arca tentangmu didalam hati perlahan tapi pasti. Kau menjelma menjadi monumen paling berharga dalam hati. Mungkin karya terindahku perihal nanti, entah kita bisa berjalan bersama atau mengambil langkah yang berbeda, kau tetap menjadi yang terindah. Karena kau adalah monumen abadi yang tak akan lekang oleh waktu yang 26 november 2019—–nk_adahDi Sudut Kota KegelapanTempo mereka berangkat ke perayaanSang teladan lekas memusnahkan reca amatiranManusia mengada-adakanKebodohanMendewakanSuatu objek keabnormalanSungguh kesombonganAlangkah celaka kebatilanMudah-mudahanTerhindarkanKelemahanSyetan yang saling berbisikanBandung 26 November 2019—–nk_adahSUNYINYA MALAM SEHABIS HUJANHirup aroma hujanDinginBerakrabkan oksigenMalam yang kehilangan bulanSang bintang pergi beralasanSampai disini tak ada kebisinganApalagi comelanTiada lagi seharianBandung 25 November 2019—–lestari_fa82Saat ituTerkikis dalam gelombang lenyap tak lagi berkutikMenari dalam sayup kutub yang terjeratSeperti rantai ituTerikat dan akhirnya karatSaat ituKita pun akan menuaLayaknya rantai ituSelagi masih menyatuKita akan terikatBiarlah bertumbuh dan berkembangKita tak bisa berhentiMenjedah sesaat waktuKita tetap beranjakYogyakarta, 25 November 2019—–rabakhirPagar Besiaku adalah pagar besi yang menjaga rumahmu;dari anak yang bermain petak umpetanjing yang mengejar kupu-kupumaling yang gemar mencuritak ada yang boleh mengotori rumahmusebelum kau kembalidari tempat persembunyian dibalik pundak kekasihyang entah kapanaku adalah pagar besi yang terus menjaga rumahmu;dari hujan dan angin yang cemburudan terus mempercepat karat merayapi tubuhkuaku akan terus menunggumutanpa tahu kapan kau kembaliDepok, November 2019—–artdiantlazuardiiiJANGAN BUKA LEMARI BESI ITU!————————————————“Jangan buka lemari besi itu!”————————————————Pesan dariku,untuk siapa saja yang coba mengorek kegelapandi balik sisi lain dirikuSebab di dalamnya ada sekerat hati berkarat,tak lagi terjamah perasaan hingga membiruDalam udara busuk yang pekat,menunggu di santap oleh sang waktuKotabumi, 25 November 2019—–anugrahprasetya_NapasAku memasuki hidupmu bagai oksigen saat kau bernapas. Tarik perlahan – hembuskan perlahan. Menjadikanmu tenang. Begitulah yang aku inginkan berguna setelah kau tenang. Aku menjadi karbon dioksida dari hembusan napasmu. Menyebar bersama udara – entah ke manaJakarta, November 2019?Anugrah Prasetya—–rayottidPuisi – Putuspagi tadicinta bicara soalmelepaskan,dan dilepaskanmenyebar ia ke udarabertemu denganluka,dan dukasenyawanya telah meleburmencipta sebuah hal barudua centang birudi percakapanwhatsapp-kuManado, 25 November 2019—–fithrisuffiRantai UsangKemarin kita bertaruhTentang berapa lama belenggu ituMampu menahan kitaAngin mengacaukannyaHujan mengacaukannyaPanas mengacaukannyaBahkan debu pun ikut mengacaukannyaMakin lama rantai itu makin usangBerkarat akibat korosi yang berlarutNamun tak satu pun dari kita mampu melepaskan simpulnyaEntahlahJambi, 25 November 2015—–teguh_maulana2018Al-KuhlBagaimana mungkin tidak terkena akan hadirmuSelalu saja muncul di benak seringBerseliweran bagai debu debu terombang-ambing angin laluSedetik melintas semenit kemudian muncul tak mengapaTetapi diri ini berbeda rasaMampu membakar dengan mudahHadirmu pigmen dalam satu hariVitamin jiwa semoga sajaBisa menjadi racun tubuhDengan rantai pendek normal cairan bening mudah bercampurMakin sulit saat panjang rantai atomnyaHingga Lima sampai sembilan jumlah atom C seperti beda hukum Vladimir Markovnikov di reaksi adisiAda pula Aturan Saytseff dalam dehidrasiAtau atom dari RutherfordBisa juga sinar-X Wilhelm Konrad Rontgen sifatnya tidak tidak tahu formula apa agar jauhi darimuBersenyawa dengan siapa agar terselamatkanReaksi mana hingga aksi redam selesaiAtau harus kumulai cari unsur yang awalSehingga aku mampu menjadi zat kimia yang 25, 2019—–syams_xYang KhawatirBunga-bunga di taman khawatirPatung besi tua di ujung kota sudah sekaratHamparan debu karat mulai menyelimutinyaSepertinya kepingan angin dan gerigi zaman bersekongkolBegitu pula dengan kekhawatiran senjaDi setiap waktu menggulung diri pada suatu hariDia selalu pucat pasi melihat generasi yang menyepiPundak-pundaknya tak sekuat sang kakekYang mampu menopang laut, gunung dan langitDarah-darahnya terhenti membawa kabarLangkah-langkahnya terhapus pekikan ombakTatapannya terikat di sudut samarPropaganda rasa mengubahnya menjadi tak berjiwaHanya bisa melukis senyuman dan retakanDi pelipis kabut kepalsuan untuk esok yang terabaikanBandung, 25 November 2019—–bagus_dwianOksidasi hatiAndai kita tak pernah bertemu mungkin aku tak akan seperti ini. Menunggu yang tak pasti adalah hal yang paling kubenci. Tapi entah kenapa menantimu aku mau. Padahal aku tau, kau sama sekali tak bisa ku genggam seperti gerimis yang turun di tanah gersang. Yang jatuh tak menyisakan hari renjana seolah menggebu dalam hati. Dan malam adalah waktu terbaik untuk mengenangmu dalam keheningan abadi. Mengais sisa-sisa kenangan indah bersamamu yang selalu terbayang dari petang hingga pagi untuk beberapa waktu, hati akan baik-baik saja. Tapi, hati juga memiliki rasa. Dia ada karena cinta. Yang kutakutkan bukan bosan, namun hati juga bisa lelah, merasakan oksidasi, berkarat dan biar aku saja yang mengenang atmamu lewat malam-malam panjang bersama rindu yang tak kunjung 25 november 2019—–rahmahmursalimSepotong lukaPada hati yang perihPada nalar yang berkawan egoAda luka yang mulai buramTentang sakit yang perlahan memudarIa lebamBagai biru yang terangAda secuil nanah yang menuntut dihapuskan. .Kau rasa perihnya?Bagai lapisan kulit yang diserabutiDari daging dan tubuhnya—–lembayungmerah88AKU YANG LAINDia si perempuan ituMembalur luka dengan kata kata tangguh berbau busuk kemunafikanTernganga semakin lebar koyakan amis terbiar biarSi perempuan ituMenyingkap lubang lubang berisi nanah agar dirawat alam semestaHarapannya satu, angin malam milik tuhannya dapat berubah fungsi menjadi penyembuhPerempuan ituKaku tergeletak mati di bawah sorot lampu jalan sudut kotaDengan karat menutupi luka, dengan jasad erat memeluk bangkai harapBandung, 25 November 2019—–aldrifajarKOPERderu mesin bis antar kota antar provinsi membawa bapak ke tiap limbung jalan kelok menjauh dari pulang. di koper bapak telah kemas bisnis segan berkembang dan penyakit kronis. tak ada foto keluarga bisa disimpan dalam koper nan lembab yang kian digerogoti di gerigi ritseleting, sebab bapak menyeret–koper dan isinya–setumpuk karat beroda//betapa kenangan mudah diuap udara harap masih ada yang membeli setumpuk luka bernanah//karat yang ditinggal AKU yang mencintaimu dalam sendirikuIni tentang aku, seorang yang kau kenali di padang savana sedang menorehkan luka di punggungnya yang sepiAngin kala itu menghembuskan berita kepadamu melalui rumpun bambu bahwa akan ada gelontoran air mata menyeberangi padang padang resah yang akan menjelma oase kesunyian; itu air matakuIni tentang aku, seorang yang memaksamu mencambuki langkah sepanjang dataran berbatu hingga luka mengelupaskan kulit kakimu yang tergilas keingintahuan tentang siapa dia yang berniat memadamkan hati bersamaan dengan matahari memadamkan dirinya senja ituSeorang engkau berlarian menyunggi ribuan tanda tanya sebelum akhirnya sampai di padangku yang temaram“Sebaiknya kau lepaskan gulanamu sebelum kegelapan tak menyisakan apa pun selain kemarung duka. Masih ada aku yang kelak mengganti sahara debu yang bertanggalan dari manik matamu dengan sejumput harapan bahwa hidup masih layak kau nikmati”Ini tentang aku, seorang yang gemetaran saat gemuruh kata katamu meledakkan semesta kehampaan yang sekian lama beranak pinak dalam batinku yang perdu hingga berguguran kepedihan yang bersenja senja menancapkan taring di prahara sukmakuDuh, alangkah manis mencucup segala yang hidup; begitulah engkau di matakuIni tentang aku, seorang yang terkesima pada keluasan hatimu menampung diriku yang begitu pekat hingga kuizinkan diriku menangguk anggur asmara yang kau sodorkan sampai aku linglung mendapati diriku telah rebah di pangkuan asmaradanaIni tentang aku, seorang yang mencintaimu dalam sendiriku. Berharap waktu meluangkan diri menyatukan jarak kita yang kerap tersekat karena kini tak sempat lagi kau tembangkan sayang dari mulutmu yang beraroma rindu dan tembakauIni tentang aku, seorang aku yang mencintaimu begitu sungguh—–perempuanbumiLahirnya Buah CintaYang memandang penuh lekatDi mata penuh cintaRangkaian rasa menjadi samarTubuh mungil yang bersinarMenghiasi kehidupan yang sebelumnya padamDengan lentera cinta yang dilahirkan kembaliKepada Tuan dan PuanYang saling melengkapi;Lahirnya buah cintaGarut, 24 November 2019—–yeyenwidiyawatiGerilyaBola mataKanan kiri mencari cariGerangan yang ingin dijumpaiTercekatNamanya dipanggilTerhentakBangkit dari kursiIa hendak berdiri menanyaiBagaimana rupa diri yang ia nantiTerlupa bahwa kantung matanya telah bergelambirAda sendu ditahan sedari tadiMaaf,Tuhan berkehendak lain!Ia pergi di hari lahirnyaMenutup angan di kepalanyaSia-sia pula November 2019—–aldrifajarAWAL MULA ADALAH BUNYIdentumAwal mula adalah bunyiTuhan denyutkan sulutpada hulu ledak menjangkaugaung menuju gemaSemesta masih kental kalabuih meluas hingga ruang menghampakecuali debu yang ramaihantamAwal mula adalah bunyiBapak layangkan pukullalu tangis pecah menjangkautempurung menuju pinggulSemesta terpantik di benak kalaanak merekam hingga lelap merawatkecuali dendam yang terjaga2019—–rayottidPuisi – Amarahditanamnya murkapada turunannyasendiridipupuk nyala-nyala itudengan hentakantamparandan tendangansepuluh-dua puluh tahunsetelahnyaapi merah itu mekarmenghasilkan memar-memardi lingkungan sekitarManado, 24 November 2019—–artdiantlazuardiiiRUANG BERSALIN NOMOR 45Sebuah kamar hijau di pojokan rumah sakit bernomor empat puluh orang berbondongbondong di depannya,ingin mengucapkan selamat datang atau ingin minta di aku tak tau apa saja motif dalamnya ibu berbaring di ranjang besi yang berbunyi memanen buah hasil dari bercocok tanam dengan ayah tak tau itupun mencari ayah,namun dengan nama yang berselang lama terdengar tangisan bayi dari balik perawat mulai hilir mudik mengucap mereka yang sedari tadi menunggu dengan waswas,sekarang berebut mencarikan nama adapula yang masih ingin bayi yang kebingungan pun bertanya“Ayah dimana?”“Aku masuk generasi ke berapa?”“Apakah ada jaminan hidup di Nusantara?”Tak ada yang menjawab,menafikan keterkejutan mereka masih saja sibuk dengan masingmasing bayi kesal tak di perdulikan pun masuk kembali ke rahim ibu pertiwi,mencari ayah yang tersesat di dalamnya seorang 24 November 2019—–jaesk_____LAHIRNYA SUMUR AIR SUCITendangan kaki bayi kehausan itumengetuk perut bumiDari dalam, sepasang tangan berkilaumenjulurkan kesejukan abadi ke permukaanyang kelak menghapus dahaga bayi itu,juga bayi-bayi di seluruh dunia__________Daratan Tandus, Selepas Pagijauh selepas pagiibu melahirkanku dengan cantiknya rindubeserta setimba air mata surgameremas jemari ayah hinggamewartakan kisah akan fajarjauh selepas pagiibu menggendongku dengan penuh rekahandi ruang berpetak serba putih itutadah purnama yang ranum, telah dimulai—seperempat abadku belum usai2019—–anugrahprasetya_Kau IchaKau akan pergi entah dengan siapa pun beranak-pinaksedang aku tertinggal dengan luka-luka yang melahirkan puisi-puisiakan kumasukkan namamu dalam judul-judulnyaagar kau tak lepas dari tubuhku, walau hanya kenangan dalam kepalakau akan berbahagia entah dengan siapa – di manasedang aku di sini merawat puisi-puisi seperti anak-anak sampai tumbuh dewasaagar kau bisa melihat mereka menjadi tokoh utama di buku-buku yang kau baca atau di koran-koran yang kau pesan setiap pagikau akan menua entah dengan siapasedang aku abadi terkurung di masa lalu bersama tumpukan luka yang belum menjadi puisiJakarta, November 2019Anugrah Prasetya—–lestari_fa82Lahir dan MerasaSeru menderu pijakan langkah pejalanMenarik ulur keringat basah di kening muKau jatuh terpingkal sedang kau letih pada duniaAmarah memuncak menguasai gelak tawa dan candaKau diam bagaikan batu tak lagi bicaraSedang kerasnya batu terkikis jua oleh airKau berhentiKerap kali mendera sukma berkelanaJatuh ke bumi memberi warna bahagiaKau lahirkan simponi penyejuk jiwaKau kembali memanjat dukaHilang hingga tak lagi menepiKau lahirkan lagi semangat yang pernah adaTumbuh mengakar hingga menjulang ke langit angkasaKau torehkan penantian penuh gempita gejolak laraKembali tertawa dan merasaYogyakarta, 24 November 2019—–teguh_maulana2018FenomenaTunggulah besokAku pasti datang semogaAtau hari ini sajaAgar kemarin memang menunggumuDatangnya hari iniTentang esok hariBiarlah sang alam yang melantun sajak kisah kau jawab besok lusaBagaimana ini jadinyaPadahal ide dan asa sudah mengangaTegakah kau beri jeda padakuSedangkan rinduku hangatAkan ada karena dirimu saat ini 24, 2019—–fithrisuffiBenang KusutJelang memintalTelah dirapikan mantraBiduk pun tersampir sewinduRibuan helai benang putusSesajen hilang lenyapPerahu karam di tengah samudraLantas siapa yang terjebak anganJika mampu temukannya di antara benang kusutDia juaranya_______________Jambi, 23 November 2019_______________—–bagus_dwianLahirTerima kasih segala jerih payahmu harga diri demi bangsa mati demi berkibarnya merah putih di bumi kau dengan segala buncah bahagia yang kau kami penerus bangsa yang kau mati, percayalah akan selalu lahir jiwa-jiwa pantang mudi yang mengharumkan nama membawa sang saka berkibar di NKRI bagi kami tetap harga 24 november 2019—– Gerbang Menuju Ada1/Bulan di atas matamu ada dengan segelintir gemerlap. Yang kerap kau ajak bersandiwara maupun bermain petak umpet. Ia ada karena kesedihan dan persimpangan-persimpangan yang masih basah karena air matamu. Hiruk-pikuk berlalu lalang bak serangga di jalan, namun akhirnya akan kembali kosong. Dan setelahnya kau sadari, kesunyiaan terlahir dari keramaian yang pukul 5 di suatu sore, geming-geming mulai berbenturan menyentuh pasang-pasang mata. Gelagak tangismu meramu turunnya hujan dari langit dan netra. Dan akhirnya kau memijaki semesta dari seseorang yang selalu gerbang bagi segala cipta, namun tak sepantasnya kau melupakan gerbang 24 November 2019—– hari ini, bersama syaraf-syaraf mata yang merahSaya belajar menulis puisi dengan air mata tanpa membuatmu basahSaya terus bergentayangan, meminta tumbal sekepal kebahagiaanSepi menjadi siasat isyarat yang sudah melaporkan teka-teki ke saya Jatuh cinta padamu sudah terlalu dalamSampai-sampai saya terbakarDan tak bisa bertemu dengan rindu palsumu 23 November 2019—–syams_xSang BintangBinar memuja bintangPerihal hadir di malam gelapIalah remuk reda yang telah membulatMenjadi asupan padat serbuk-serbuk cahayaDari pedih yang terus menyalaMenganyam kata atau berbuih mimpiSemesta tak akan mensajinyaSinar akan tetap redupTubuh akan tetap membungkukMencumbu tanah di bumi sampai matiAtau bersiap merangkak menuju gugusanSebuah pilihan menikmati kegelapanBersenandung dengan tawa canda kepahitanSang bintang pun menyeruak tampakBersama kelopak asa yang bernama kegigihanBandung, 24 November 2019—– KembaliBerlari aku..jiwa lain dalam diriku bersamamenggasak peliknya hidupBagaimana mungkin kusirnakan???serupa nyawa tak berdiryahmenanti masa menjelma diriBerikan izin untuknya, Tuhan..pun padaku untuk memulai hidup kembaliselepas berselimut kefasikan dahuluPersetan! si jalang pulang kekandangsendiri biarlah kutebus dosa dikemudiankuyakin indah takdir-Mu,Tuhan.. .Bersiaplah aku kini..menanti tangis lahir hidup barukuteman sejati mengukir masa depan .Gunung Sari, Salatiga, 24 Nov ’19—– BERSAMA hadir bual mu, aku kini diringkuk hadir bual mu, aku kini di dekap november lengkap sudah gundah bersama air mata. bukan kah ini sorai bagimu? selamat kau berhasil meruntukan ku. 24,00—–iq_risfandiTapi Yang Paling UtamaDengan seru juga curigaaku melihat rongga terbuka di ujung kepalaada gerakan peristaltik rupanyatapi bukan di saluran cernamelainkan di terowongan curam dalam rahim bundaTangan-tangan cekatanmemuntir ini ubun-ubun mudabetapa asyiknya bagai angkasawanyang meluncur menuju planit aneka warnaledak tangis pertamamenyeruak dari kedalaman palung jiwaada pedih-peri campur bahagiasebab setan mencubit pantat sebulat tekadbait pertama yang dibisikan di daun telingaadalah sebait mahapuisi penggetar jiwa manusiaakan kugaungkan gemuruh itu selama raga belum rungkuhsemenjak kumandang takbir hingga tengokan wabarakatuhtapi yang paling utama aku nenen dulu yahTangerang 24 November—–lembayungmerah88TANGISManusia manusia lahir dalam keadaan berdukaManusia manusia baru, yang menangis memekakkan telinga ketika bertegur sapa dengan dunia baru yang terasa asingMereka bersedih seakan tak rela meninggalkan dunia sebelumnyaYang didalamnya tak akan ada tangis, sebab tak ada duka dan luka yang mampu menghampiriSedikit berbeda dariku, aku bukan lagi manusia baruDuka dan luka dengan leluasa mencabik-cabik tanpa ampunAku meneriakkan tangis, hingga mengosongkan isi dadaDan setelahnya, aku terlahir kembaliBandung, 24 November 2019—–nk_adahSeronaKau serupa cahayaKentaraSudah temukan teka teki bergalaDengan berkelanaBandung 23 November 2019—–miarrafaSajak-sajakku patahTernyata ia lebih rapuh dari sayap laron yang takmenemukan terseok-seok membantuku mencari ini sudah habisdilumat hujan semalamAku mohon pamit, mencari tanah lain untuk tetap bertumbuh.—– dan Diri Saya yang kami bertengkar ; saya dan diri saya yang tidak akan bisa berenang, kau takut kedalaman mata harus tenggelam sesekali supaya mahir menyelami kejujuran bertengkar hebat ; saya dan diri saya yang lain sudah tenggelam begitu dalam, tapi tidak menemukan apa-apa. Kekasih mengapa kau begitu handal menyembunyi ?Bumi, YANG BARAdi risau yang pisau pertanyaanpertanyaan yang baraterbit di matamudan jawabanjawaban yang lahirmenguap di hadapan dadamudengannya kayu jadi abudan batu jadi bara baru.2019—–anugrahprasetya_Mengungkap rahasiaPikiranmu rahasiaSedang aku serupa orang penasaranKata banyak dalam kepalamu ada labirin yang menuju sebuah inti hatiBanyak orang yang datang lalu hilangMenjelma hantudan diceritakan teman-temanmuPikiranmu rahasiaDan aku akan segera mengungkapnyaAku akan bertualangseperti musafir yang tidak tahu esok akan ada apamengunjungi persimpangan bagai labirin yang tak tahu jalan mana menuju intiDi dalam kepalamuKaki-kaki menjelma kepercayaanLangkah adalah keteguhan yang dipilihPikiranmu rahasiaBersiaplah … aku mengetahuinya!—– DAN MENURUNawalnya terasa mudahsemua bisa dilewatikisah ku adalah melengkapitanya dengan pertanyaanrumit untuk dimengertimendatar namun terhalangmenurun lebih menakutkanlagulagu pun nyatanya perlu tangga nadaaku hanya perlu beberapa katanamun kuingin banyak angkamenanjak adalah mendatar yang beranjakpasti ada waktunya juga kau harus turunmeski berat dan ada yang kurangsesekali hatihati lah sambil mengeja ke bawah—–rabakhir5W 1Htubuhku adalah kumpulan keping pertanyaandi kepala terpikirkan tentang siapatangan memegang kapankaki pergi ke manaperut bingung untuk apahati khawatir pada mengapajiwa ragu dengan bagaimanakemudian keping-keping pertanyaan inikau sapukau buangkau bakar“aku tak ingin menghabiskan waktu untukteka-teki yang tidak dapat kupecahkan”ujarmuDepok, November 2019—–jaesk_____SATU MENDATAR LIMA KOTAK, ALASAN MENGAPA AKU TAK INGIN LAGI BERTEMU AJawaban yang kutemukan di otakku selalu terlalu panjang untuk mengisi kotak-kotak kosong yang kautinggalkan di meja tamu pada kali terakhir kau menyambangi rumahkuBeranda, x CODEAku inginmenerjemahkan isi hatidari engkauyang ku cintaiSebab mencintaimu butuhsebuah keahlianuntuk memecahkankodekode terumit yangselalu saja sulituntuk kumengertiBagai menelusurijejak labirin Cicadabuatku linglung tak berdayaPun dengan dirimumemenuhi pikirankudengan banyak tanda tanyaDan tekateki terbesardalam mencintaimu adalahbagaimana bisaku tetap mendamba?Meski berkalikali telahkau torehkan dalamnya lukaKotabumi, 23 November 2019—–teguh_maulana2018MenguapMencari celah dalam keheningan memaksaTerkemuka angka duapuluh tigaSimpul Gordian jadi misteri lamaAtau Cassini di kutub Saturnus tidur telat lagiJati diri terkesan mandiriSelesaikan masalah yang tak kunjung usaiHingga mata sambut mulai sayuTak kuasa tahan rinduDalam napas acak raguHari ini resah waktu itu terjadiUdara di otak butuh improvisasiTanpa sadar dirimu mengikutiKecuali bagi psikopat sendiriItu yang membedakan kita hari di Karanganyar,Nov. 23, 2019—–lembayungmerah88DAN KAUDan masih sajaKau pelaku utamaDari kepingan kepingan puzzle yang berserak di kepalaTak kunjung tersusunTak kunjung terhubungDan sampai akhir cerita iniKau lah tersangkaDari teka teki kosongYang menurun dan mendatarkan hatiTak kunjung ada jawabannyaTak kunjung ada yang mampu menjawabBandung, 23 November 2019—–tintanovela-SEKUMPULAN PUZZLE-Dengarkan aku, Tuan, hidup adalah sekumpulan puzzle. Tuhan mempertemukan kita dengan cara yang ajaib agar kita mampu menjawab teka-teki ada atau kau yang tiada, bukan lah sekehendak kita, Tuhan lah yang Maha andai saja Tuhan menjawab sebagian kecil dari doaku, mau kah kau hidup lebih lama denganku?Menantikan bulan berganti bulan hingga kaktus pemberianmu melahirkan bunga kecil musim berganti musim. Aku ingin melihat ubanmu tumbuh dari celah-celah rambutmu. Memenuhi seluruh ruang di kepalamu itu. Dan kita menua bersama-sama hingga di pisahkan oleh dua liang. Atau kau ingin kita bersama dalam satu liang lahat. Katakan Aku sungguh terlalu banyak bicara pada Tuhan hingga lupa menyelesaikan teka-teki silang yang kau hadiahkan di hari ulang tahunku. Aku lupa harus segera menjawabnya dengan benar. Jika tidak, Tuhan yang akan menjawabnya dengan cara yang paling hidup adalah sekumpulan puzzle, mau kah kau menjadi bagian dari itu untukkuPalu, 2019
1 Perwajahan puisi (tipografi) Tipografi adalah pengaturan dan penulisan kata, larik dan bait dalam puisi. Pada puisi konvensional, kata-katanya diatur dalam deret yang disebut larik atau baris. Setiap satu larik tidak selalu mencerminkan satu pernyataan. Mungkin saja satu pernyataan ditulis dalam satu atau dua larik, bahkan bisa lebih.
AksaraPuisi Jawa - Goresan Pena Dari Sebuah Renungan Atas Nama Cinta. Aksara Puisi - Goresan Pena Dari Sebuah Renungan Atas Nama Cinta kata Takut dan Takut menjadi pembelaan semu. Hingga kusentakan emosi yang menggebu Pada itu pula, jemariku kaku kusam beku pada detik itu pula, jemariku membunuh dirinya

SIDOHARJO– Dalam perhelatan Festival Ramadan (FESMA) ke-13, Pimpinan Anak Cabang IPNU IPPNU Wedarijaksa menghadirkan ragam kegiatan menarik, salah satunya ialah bazar ramadan yang diadakan selama dua hari mulai dari tanggal 26 hingga 27 April 2022 di Madin Baitul Ulum, Desa Sidoharjo, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati.

Judul: Pelangi Dalam Aksara. Penulis : Komunitas Ikatan Kata. Penerbit : CV Elfa Mediatama. Dirilis : Juni 2021. Kategori : Antologi, Puisi. ISBN : 9786237712565. Blurb : Aktivitas menulis telah menjadi renjana kami sejak lama. Para Pengikat Kata, sebagai anggota dari komunitas ini sudah terbiasa berkarya melalui tulisan mereka, baik di blog Bagaiaksara. Yang terpatri di jendela mataku. Selalu indah bila menggantung. Permintaan kata sandi baru; Informasi Penulis. Kanvas Aksara. Terputus. Aktif sejak: 17/04/2020 . Kontribusi Penulis. Puisi ke 19 dalam Karya Sastra, Kamis, 14/07/2022 - 07:31. SIHALOHOLISTICK.
Bertemuteman. Bertemu guru. Membaca buku. Parafrasenya : Setiap hari aku berangkat kesekolah. Disekolah aku bertemu teman, aku juga bertemu dengan guru. Aku belajar dengan guru. Aku belajar dan membaca buku. Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Parafrasa : Pengertian, Ciri, Tujuan, Langkah, Jenis & Contohnya Lengkap.
\n \n \n \n \n arti kata aksara dalam puisi
Definisi'aksara'. Indonesian to Indonesian. n Ling. 1. 1 sistem tanda grafis yg digunakan manusia untuk berkomunikasi dan sedikit banyaknya mewakili ujaran; 2 jenis sistem tanda grafis tertentu, msl aksara Pallawa, aksara Inka; 3 huruf; -- Arab aksara yg mula-mula digunakan untuk menuliskan bahasa Arab, diturunkan dari Aramea, ditulis dr kanan
Cinta sepertinya satu kata yang tidak pernah akan selesai dimaknai. Dalam sejarah peradaban manusia, barangkali hanya cinta yang masih menjadi bahan pembicaraan dan perdebatan hingga hari ini. Cinta, dengan segala bentuk kenyataan dan variannya, masih menjadi satu hal yang misterius bagi kehidupan manusia. itulah cinta
ContohKata-Kata Aksara Jawa dan Artinya (Bag.1) November 15, 2017. Halo semua, Jawalogger masih tetap setia dengan tulisan-tulisan tutorial maupun latihan mengenai bahasa Jawa khususnya penulisan aksara Jawa. Kali ini yang akan dibahas adalah kata-kata dengan aksara Jawa beserta artinya dalam bahasa Indonesia. Selain memperkaya kosakata
Padakali ini saya Kembali akan berbagi puisi kembali, memang puisi ini sudah tidak asing lagi tentunya bagi sahabat semua puisi apakah itu puisi cinta.Kali ini saya kan kembali berbagi sedikit puisi dengan tema cinta, banyak orang yang bermain cinta dan ketika orang itu sedang jatuh cinta maka akan banyak ribuan kata tercipta dari fikiranya, karena orang yang
fisikpada antologi puisi lelaki penenun cinta karya Tanita Liasna ini menggunakan diksi dan kata konkret yang bernada sindiran. Antologi puisi lelaki penenun cinta karya Tanita Liasna bertipografi dalam bait-bait lurus. Struktur batinnya dominan bertema romansa, selain itu puisi tersebut memiliki pencitraan Disamping itu, tema-tema kehidupan, lingkukan dan relijius juga mewarnai Anak-Anak Air Ini. Di sinilah akhirnya banyak bermunculan metafora-metafora terlahir dalam sajak-sajaknya. Metafora-metafora yang dilahirkan Heru Antoni menjadikan puisi-puisinya tampak indah dan bernas. Keindahan tersebut terlahir karena pemahaman-pemahaman mendasarnya
Puisiaku dan masa lalu. Masa lalu ada suatu hal yang terjadi dalam kehidupan pada masa lampau, yang seringkali membayangi diri kita, baik hal yang baik atau pun yang buruk. hal itu sangat lumrah sebab kita sebagai manusia memiliki bagian otak yg bernama Amigdala yang menyimpan memori atau kenangan, laksana usb atau hard-disk komputer menyimpan, hingga
2ANRfY.